Courtesy of Reuters
Uranus adalah planet ketiga terbesar di tata surya kita dan ditemukan pertama kali oleh astronom William Herschel pada tahun 1781. Pengetahuan tentang Uranus banyak diperoleh dari misi Voyager 2 yang mengunjungi planet ini pada tahun 1986. Namun, penelitian terbaru menunjukkan bahwa Voyager 2 datang pada saat kondisi yang tidak biasa, yaitu saat terjadi angin matahari yang sangat kuat. Hal ini menyebabkan pengamatan tentang medan magnet Uranus menjadi tidak akurat, karena magnetosfer planet ini tertekan hingga hanya 20% dari ukuran normalnya.
Penelitian ini menemukan bahwa jika Voyager 2 tiba seminggu lebih awal, pengamatan terhadap magnetosfer Uranus akan menunjukkan hasil yang berbeda, mirip dengan magnetosfer planet raksasa lainnya seperti Jupiter dan Saturnus. Selain itu, dua bulan terbesar Uranus, Titania dan Oberon, yang sebelumnya dianggap berada di luar magnetosfer, ternyata lebih sering berada di dalamnya. Penemuan ini penting karena dapat membantu ilmuwan mencari tahu apakah ada lautan bawah permukaan di bulan-bulan tersebut yang mungkin mendukung kehidupan. Misi masa depan ke Uranus diharapkan dapat memberikan lebih banyak informasi tentang planet ini dan bulan-bulannya.