Courtesy of TechCrunch
Saham Swiggy naik 7% menjadi ₹440 setelah perusahaan makanan dan pengiriman cepat ini menyelesaikan IPO terbesar kedua di India tahun ini. Dengan valuasi mencapai Rp 185.83 triliun ($11,3 miliar) , Swiggy kini menjadi pesaing langsung Zomato, yang merupakan perusahaan internet terkemuka di India. IPO ini juga memberikan keuntungan besar bagi para investor dan karyawan Swiggy, dengan total potensi keuntungan mencapai Rp 16.45 triliun ($1 miliar) bagi 5.000 karyawan. Meskipun Swiggy memiliki 14 juta pengguna aktif bulanan, mereka masih tertinggal dari Zomato dalam beberapa metrik penting, termasuk nilai pesanan tahunan.
Swiggy juga bersaing di sektor quick-commerce, yang menawarkan pengiriman barang dalam waktu singkat. Meskipun layanan Instamart Swiggy memiliki 5,2 juta pengguna bulanan, Zomato's Blinkit lebih unggul dengan 7,6 juta pengguna. Meskipun ada tantangan dan persaingan yang ketat dari raksasa ritel seperti Flipkart dan JioMart, peluang di pasar quick-commerce sangat besar, dengan proyeksi nilai pesanan mencapai Rp 690.69 triliun ($42 miliar) pada tahun 2030. Namun, ada kekhawatiran tentang keberlanjutan model bisnis ini di luar kota-kota besar.