Courtesy of YahooFinance
Pasar mobil listrik (EV) di Amerika Serikat diperkirakan akan mendapatkan banyak mobil bekas yang lebih murah dalam beberapa tahun ke depan. Menurut laporan dari J.D. Power, jumlah mobil listrik yang kembali setelah masa sewa akan meningkat drastis, dari sekitar 18.900 unit pada tahun 2021 menjadi 215.000 unit pada tahun 2026. Hal ini bisa menjadi kabar baik bagi konsumen karena lebih banyak pilihan mobil listrik bekas yang tersedia, yang biasanya lebih terjangkau. Namun, bagi produsen mobil listrik, ini bisa menjadi tantangan karena penjualan mobil baru mungkin akan terpengaruh.
Harga mobil listrik bekas juga diperkirakan akan turun, karena harga rata-rata mobil listrik baru telah menurun lebih dari Rp 164.45 ribu ($10.000) dalam dua tahun terakhir. Jika insentif pajak untuk mobil listrik tetap ada, leasing mobil baru mungkin menjadi pilihan yang lebih menarik. Namun, jika insentif tersebut dihapus, harga mobil baru bisa naik, membuat mobil bekas menjadi pilihan yang lebih baik. Dengan semakin banyaknya mobil listrik yang tersedia dan harga yang lebih terjangkau, diharapkan adopsi mobil listrik di AS akan terus meningkat, mencapai lebih dari 12% pada tahun 2026.