Sepuluh pabrik baterai baru akan menggandakan kapasitas AS menjadi 421,5 GWh untuk meningkatkan adopsi kendaraan listrik.
Courtesy of InterestingEngineering

Rangkuman Berita: Sepuluh pabrik baterai baru akan menggandakan kapasitas AS menjadi 421,5 GWh untuk meningkatkan adopsi kendaraan listrik.

InterestingEngineering
DariĀ InterestingEngineering
25 Februari 2025 pukul 03.14 WIB
110 dibaca
Share
Ikhtisar 15 Detik
  • Kapasitas produksi baterai di AS hampir dua kali lipat, tetapi ada ketidakpastian terkait permintaan konsumen.
  • Perubahan kebijakan pemerintah dapat mempengaruhi daya saing pabrik baterai domestik.
  • Beberapa start-up menghadapi kesulitan dalam membangun pabrik baterai besar, yang dapat memperlambat pertumbuhan industri.
Industri kendaraan listrik (EV) di Amerika Serikat sedang mengalami perkembangan besar dengan sepuluh pabrik baterai baru yang akan dibuka tahun ini. Pabrik-pabrik ini, yang didukung oleh perusahaan besar seperti LG Energy Solution dan Panasonic, akan meningkatkan kapasitas produksi baterai di AS menjadi 421,5 gigawatt-jam per tahun, hampir dua kali lipat dari sebelumnya. Meskipun ada pertumbuhan penjualan EV yang kuat, ketidakpastian kebijakan di bawah pemerintahan Trump dapat mempengaruhi investasi jangka panjang, terutama jika insentif pajak berkurang atau tarif baru diterapkan pada kendaraan dan suku cadang.
Beberapa perusahaan mobil melaporkan peningkatan penjualan EV, tetapi ada kekhawatiran bahwa minat publik terhadap EV bisa menurun jika insentif berkurang dan harga naik. Dua perusahaan rintisan baterai, Kore Power dan Freyr, baru-baru ini membatalkan atau mengubah rencana pabrik mereka di AS. Meskipun ada tantangan, banyak analis percaya bahwa industri baterai di AS sudah berada di jalur yang benar, dan pertumbuhan pesat di masa depan mungkin terjadi jika harga dan stabilitas rantai pasokan terjaga.

Pertanyaan Terkait

Q
Apa yang akan terjadi dengan kapasitas produksi baterai di AS tahun ini?
A
Tahun ini, sepuluh pabrik baterai baru akan dibuka, meningkatkan kapasitas produksi menjadi 421,5 gigawatt-jam per tahun.
Q
Siapa saja perusahaan besar yang berinvestasi dalam pabrik baterai di AS?
A
Perusahaan besar yang berinvestasi termasuk LG Energy Solution, SK On, Panasonic, Ford, Honda, Hyundai, Toyota, dan Stellantis.
Q
Apa dampak dari perubahan insentif pajak terhadap permintaan kendaraan listrik?
A
Perubahan insentif pajak dapat mengurangi permintaan konsumen untuk kendaraan listrik, yang berisiko bagi produsen baterai.
Q
Mengapa beberapa start-up baterai membatalkan rencana pabrik mereka?
A
Beberapa start-up seperti Kore Power dan Freyr membatalkan rencana pabrik karena masalah pendanaan dan fokus pada proyek lain.
Q
Apa tantangan yang dihadapi oleh industri baterai di AS saat ini?
A
Industri baterai di AS menghadapi tantangan terkait kebijakan pemerintah, permintaan konsumen, dan biaya produksi yang mungkin meningkat.

Rangkuman Berita Serupa

Jalan Berliku Menuju Adopsi EV, Studi Tata MenunjukkanForbes
Teknologi
3 bulan lalu
51 dibaca
Jalan Berliku Menuju Adopsi EV, Studi Tata Menunjukkan
Akan Ada Jalan Berliku Menuju Adopsi Kendaraan Listrik, Menurut StudiForbes
Teknologi
3 bulan lalu
91 dibaca
Akan Ada Jalan Berliku Menuju Adopsi Kendaraan Listrik, Menurut Studi
2025 Akan Menjadi Tahun Penting Untuk Kendaraan Listrik, Kata EksekutifForbes
Teknologi
3 bulan lalu
38 dibaca
2025 Akan Menjadi Tahun Penting Untuk Kendaraan Listrik, Kata Eksekutif
Prediksi Energi 2025: Biaya Baterai Turun, Penyimpanan Energi Meningkat, Penghilangan Karbon Berkembang, Pemerintah Mengejar Reformasi PerizinanForbes
Sains
3 bulan lalu
90 dibaca
Prediksi Energi 2025: Biaya Baterai Turun, Penyimpanan Energi Meningkat, Penghilangan Karbon Berkembang, Pemerintah Mengejar Reformasi Perizinan
Dominasi China dalam Kendaraan Listrik adalah Peringatan bagi Produsen Mobil ASForbes
Bisnis
3 bulan lalu
136 dibaca
Dominasi China dalam Kendaraan Listrik adalah Peringatan bagi Produsen Mobil AS
Larangan Bahan Baku Langka Memicu Keraguan Tentang Kelayakan Industri Otomotif ASForbes
Finansial
4 bulan lalu
117 dibaca
Larangan Bahan Baku Langka Memicu Keraguan Tentang Kelayakan Industri Otomotif AS