Courtesy of Forbes
Sebuah studi global oleh Tata Consultancy Services menunjukkan bahwa ada perbedaan pandangan antara konsumen dan produsen mengenai adopsi kendaraan listrik (EV). Meskipun penjualan EV di AS meningkat pesat pada tahun 2024, dengan 64% konsumen di seluruh dunia menyatakan kemungkinan untuk membeli EV, hanya 31% konsumen Jepang yang memiliki niat serupa. Hal ini disebabkan oleh penggunaan transportasi umum yang lebih tinggi di Jepang, sementara di AS, banyak konsumen yang tertarik tetapi terhalang oleh harga EV yang tinggi, dengan 56% bersedia membayar hingga Rp 657.80 juta ($40,000) .
Meskipun ada tantangan, seperti kekhawatiran tentang infrastruktur pengisian dan biaya produksi yang tinggi, penjualan EV di AS terus meningkat berkat insentif dari produsen dan program pemerintah. Para produsen EV juga mengharapkan adanya inovasi dalam baterai dan pengisian daya untuk meningkatkan permintaan. Meskipun ada beberapa hambatan, banyak ahli percaya bahwa transisi menuju kendaraan listrik akan terus berlangsung, dengan prediksi bahwa penjualan EV dapat mencapai 10% dari total penjualan tahun ini.
Pertanyaan Terkait
Q
Apa yang menjadi fokus utama studi yang dilakukan oleh Tata Consultancy Services?A
Fokus utama studi adalah memahami pandangan konsumen dan produsen mengenai adopsi kendaraan listrik di berbagai negara.Q
Bagaimana pandangan konsumen di AS dibandingkan dengan Jepang mengenai adopsi kendaraan listrik?A
Di AS, 72% konsumen cenderung mempertimbangkan kendaraan listrik, sementara hanya 31% konsumen Jepang yang memiliki pandangan serupa.Q
Apa saja faktor yang menghambat adopsi kendaraan listrik menurut studi tersebut?A
Faktor yang menghambat adopsi termasuk biaya tinggi, infrastruktur pengisian yang kurang, dan kekhawatiran tentang jangkauan baterai.Q
Apa yang diprediksi oleh Cox Automotive mengenai penjualan kendaraan listrik di tahun ini?A
Cox Automotive memprediksi bahwa penjualan kendaraan listrik akan mencapai hampir 10% dari total penjualan tahun ini.Q
Siapa yang menyatakan bahwa perjalanan menuju elektrifikasi kendaraan akan lebih sulit dari yang diperkirakan?A
Earl Newsome dari Cummins Inc. menyatakan bahwa perjalanan menuju elektrifikasi kendaraan akan lebih sulit dari yang diperkirakan.