Courtesy of TechCrunch
Industri media saat ini memiliki pandangan yang kurang baik terhadap kecerdasan buatan (AI), karena teknologi ini telah digunakan untuk menggantikan jurnalis dengan tulisan yang dibuat oleh AI. Namun, sebuah startup bernama Particle, yang didirikan oleh mantan insinyur Twitter, percaya bahwa AI dapat membantu konsumen memahami berita dengan lebih baik dan mendukung bisnis penerbit. Particle menawarkan berbagai fitur cerdas yang memungkinkan pengguna mendalami berita, serta berusaha untuk mengarahkan lalu lintas kembali ke situs berita dengan menampilkan dan menautkan sumber secara langsung di bawah ringkasan AI-nya.
Particle memiliki beberapa fitur menarik, seperti mode "Explain Like I'm 5" untuk menjelaskan berita yang rumit dengan cara yang sederhana, serta kemampuan untuk menyajikan sudut pandang berbeda dari berita yang sama. Salah satu fitur unggulan adalah chatbot AI yang memungkinkan pengguna bertanya dan mendapatkan jawaban instan tentang berita. Dengan teknologi yang canggih, Particle berusaha mengurangi masalah akurasi yang sering terjadi pada AI dan juga melibatkan editor manusia untuk mengelola konten. Aplikasi ini dapat diunduh secara gratis di iOS dan dirancang untuk membantu pengguna lebih terlibat dengan berita yang mereka baca.