Courtesy of Forbes
Pemilihan Presiden Trump dan kebijakan pemerintahannya yang mendukung industri bahan bakar fosil dianggap sebagai kemunduran besar dalam upaya global melawan perubahan iklim. Namun, ada harapan karena peralihan dunia ke energi terbarukan tidak dapat dihentikan. Energi terbarukan kini lebih murah dan tersedia di mana-mana, serta menjadi penting untuk keamanan nasional. Meskipun ada tantangan, seperti bencana iklim yang semakin sering terjadi, banyak perusahaan dan negara tetap berkomitmen untuk berinvestasi dalam teknologi bersih, seperti panel surya dan kendaraan listrik, yang diperkirakan akan meningkat nilainya hingga tiga kali lipat pada tahun 2035.
Konferensi COP29 yang berlangsung di Azerbaijan memberikan kesempatan penting untuk memperkuat kerjasama internasional dalam menghadapi perubahan iklim. Untuk mencapai target yang ditetapkan dalam Perjanjian Paris, dibutuhkan investasi tahunan sebesar Rp 131.56 quadriliun ($8 triliun) . Meskipun investasi dalam energi bersih meningkat, masih jauh dari yang dibutuhkan. Oleh karena itu, penting bagi negara-negara untuk bekerja sama dan menciptakan kerangka keuangan yang mendukung investasi swasta, terutama di negara-negara berkembang. Dengan kebijakan yang tepat dan dukungan finansial, transisi menuju ekonomi rendah karbon dapat dilakukan secara adil dan menguntungkan bagi semua pihak.