Courtesy of SCMP
Ikhtisar 15 Detik
- Pemblokiran akses ke database SEER menunjukkan dampak dari kebijakan keamanan AS terhadap penelitian internasional.
- Peneliti di Tiongkok sangat bergantung pada data kanker dari SEER untuk penelitian mereka.
- Kebijakan ini dapat menghambat kemajuan penelitian kanker secara global.
Washington, United States - National Institutes of Health (NIH) mengeluarkan pembaruan keamanan sehari setelah direktur barunya menjabat, yang menyebabkan ribuan ilmuwan China terkunci dari database kanker terbesar di dunia, SEER. Kebijakan ini merupakan bagian dari kebijakan anti-Beijing di Washington.
Peneliti dari China, Hong Kong, dan Macau tidak dapat mengakses database SEER sejak Jumat. Akses telah sepenuhnya diblokir untuk institusi di negara-negara yang ditunjuk seperti Rusia, Iran, Korea Utara, dan China.
Baca juga: ‘Salah satu hari tergelap’: NIH membersihkan kepemimpinan agensi di tengah pemecatan massal.
Database SEER mencakup 48 persen populasi AS dan menyediakan data nasional tentang insiden kanker, tingkat kelangsungan hidup, dan perawatan. Peneliti di Universitas Fudan menyatakan bahwa hilangnya data ini sangat mengurangi kepraktisan penelitian mereka.
Pertanyaan Terkait
Q
Apa yang terjadi pada akses database SEER bagi peneliti dari Tiongkok?A
Akses database SEER diblokir bagi peneliti dari Tiongkok, Hong Kong, dan Makau.Q
Mengapa akses ke database SEER diblokir?A
Akses diblokir sebagai bagian dari kebijakan keamanan baru yang ditetapkan oleh NIH.Q
Apa dampak dari pemblokiran akses ini terhadap penelitian?A
Dampak dari pemblokiran ini adalah banyak penelitian yang bergantung pada data kanker menjadi terhambat.Q
Siapa yang mengelola database SEER?A
Database SEER dikelola oleh National Cancer Institute, yang merupakan bagian dari NIH.Q
Apa tujuan dari National Institutes of Health?A
Tujuan dari National Institutes of Health adalah untuk mendukung penelitian medis dan kesehatan di AS.