Courtesy of SCMP
Ikhtisar 15 Detik
- Start-up bioteknologi di China berusaha membuat terapi kanker lebih terjangkau.
- Wang Xiaofeng mengalami masalah hukum yang berdampak pada karir akademisnya.
- Vaksin mRNA yang dipersonalisasi kini menjadi fokus persaingan antara perusahaan bioteknologi China dan Barat.
China - Pengobatan kanker dengan vaksin mRNA yang dipersonalisasi dulunya sangat mahal, mencapai USRp 16.45 miliar ($1 juta) per pasien. Namun, startup bioteknologi China kini berusaha membuat terapi kanker dengan biaya yang lebih rendah, menantang raksasa farmasi Barat.
Wang Xiaofeng, seorang ahli keamanan siber AS, direncanakan bergabung dengan universitas di Singapura sebelum rumahnya digerebek oleh FBI. Setelah penggerebekan tersebut, Indiana University memutuskan untuk memecat Wang dari posisinya sebagai profesor.
Laporan ini menyoroti upaya inovatif dalam pengobatan kanker dan peristiwa terkait ahli siber, memberikan wawasan tentang perkembangan terbaru di bidang sains dan teknologi.
Pertanyaan Terkait
Q
Apa yang sedang dilakukan start-up bioteknologi di China terkait terapi kanker?A
Start-up bioteknologi di China sedang berusaha untuk mengembangkan terapi kanker yang lebih terjangkau dibandingkan dengan vaksin mRNA yang mahal.Q
Siapa Wang Xiaofeng dan apa yang terjadi padanya?A
Wang Xiaofeng adalah seorang ahli cybersecurity yang dipecat dari Indiana University setelah rumahnya digeledah oleh FBI.Q
Mengapa vaksin mRNA dianggap mahal sebelumnya?A
Vaksin mRNA sebelumnya dianggap mahal karena biayanya mencapai satu juta dolar per pasien.Q
Apa yang dilakukan FBI terkait Wang Xiaofeng?A
FBI menggeledah rumah Wang Xiaofeng, yang menyebabkan universitas tempatnya bekerja memutuskan untuk mengakhiri kontraknya.Q
Apa tujuan dari laporan ini?A
Tujuan dari laporan ini adalah untuk memberikan informasi terkini tentang perkembangan dalam bidang bioteknologi dan isu terkait keamanan siber.