Courtesy of CNBCIndonesia
Ikhtisar 15 Detik
- Kebijakan tarif baru dapat memicu penurunan signifikan pada nilai saham perusahaan teknologi.
- Apple berpotensi mengalami kenaikan harga iPhone akibat kebijakan tarif yang baru.
- Dukungan Elon Musk terhadap Trump dapat menimbulkan tantangan bagi citra merek Tesla di pasar.
Jakarta, Indonesia - Kebijakan tarif resiprokal baru yang diumumkan Presiden AS Donald Trump berdampak besar pada sektor teknologi, menyebabkan penurunan nilai saham beberapa perusahaan besar. Saham Tesla, Apple, Alphabet, Microsoft, Amazon, Meta, dan Nvidia mengalami penurunan signifikan.
Investor khawatir adanya dampak perang tarif global dari kebijakan Trump. Analis Dan Ives menyebutkan bahwa Apple akan merasakan dampak paling besar karena sebagian besar iPhone dirakit di China, yang akan mempengaruhi harga produk tersebut.
Dukungan Elon Musk pada Trump dan politik sayap kanan Eropa menimbulkan krisis merek bagi Tesla. China juga membalas dengan mengenakan tarif impor 34% untuk barang dari AS, yang memicu ancaman tarif tambahan dari Trump.
Pertanyaan Terkait
Q
Apa dampak kebijakan tarif resiprokal baru yang diumumkan Trump terhadap sektor teknologi?A
Kebijakan tarif resiprokal baru berdampak besar pada sektor teknologi, mengakibatkan penurunan nilai saham perusahaan-perusahaan besar.Q
Mengapa saham Tesla mengalami penurunan terbesar di antara perusahaan teknologi lainnya?A
Saham Tesla mengalami penurunan terbesar karena investor khawatir akan dampak perang tarif global.Q
Apa yang dikatakan analis Dan Ives tentang dampak kebijakan tarif terhadap Apple?A
Analis Dan Ives menyatakan bahwa Apple akan terkena dampak paling besar karena sebagian besar iPhone dirakit di China.Q
Bagaimana China merespons kebijakan tarif AS yang baru?A
China merespons dengan mengenakan tarif serupa pada barang-barang dari AS setelah kebijakan tarif baru diumumkan.Q
Apa tantangan yang dihadapi Tesla terkait dukungan Elon Musk terhadap Trump?A
Tantangan yang dihadapi Tesla terkait dukungan Elon Musk terhadap Trump adalah potensi krisis merek di pasar.