Courtesy of CNBCIndonesia
Ikhtisar 15 Detik
- Tarif resiprokal yang diumumkan Trump diduga menggunakan perhitungan dari AI.
- Perhitungan tarif dapat dilakukan dengan rumus sederhana berdasarkan defisit perdagangan.
- Gedung Putih berencana untuk mempublikasikan rumus yang digunakan untuk menghitung tarif tersebut.
Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, mengumumkan tarif resiprokal yang diduga berasal dari perhitungan buatan Artificial Intelligence (AI). Ekonom James Surowiecki menjelaskan bahwa tarif tersebut bisa dihitung dengan cara sederhana, yaitu membagi defisit perdagangan suatu negara dengan total ekspor negara tersebut ke AS. Hasilnya akan memberikan angka tarif yang bisa digunakan.
Beberapa pengguna media sosial juga mencoba menghitung tarif ini dengan menggunakan chatbot seperti ChatGPT dan lainnya. Mereka menemukan bahwa rumus yang dihasilkan oleh chatbot tersebut sama, yaitu defisit perdagangan dibagi ekspor. Ini menunjukkan bahwa perhitungan tarif bisa dilakukan dengan mudah.
Namun, pihak Gedung Putih membantah bahwa tarif tersebut hanya berasal dari AI dan berjanji akan mempublikasikan rumus yang digunakan. Kebijakan ini membebankan tarif impor yang berbeda-beda untuk setiap negara, tergantung pada defisit perdagangan yang ditimbulkan. Contohnya, Indonesia dikenakan tarif sebesar 32%.
Pertanyaan Terkait
Q
Apa yang diumumkan oleh Donald Trump terkait tarif resiprokal?A
Donald Trump mengumumkan tarif resiprokal yang berbeda untuk setiap negara berdasarkan defisit perdagangan.Q
Bagaimana cara perhitungan tarif resiprokal menurut James Surowiecki?A
James Surowiecki menjelaskan bahwa tarif dapat dihitung dengan membagi defisit perdagangan suatu negara dengan total ekspor ke AS.Q
Apa peran Artificial Intelligence dalam perhitungan tarif tersebut?A
Artificial Intelligence digunakan untuk mempercepat perhitungan tarif dalam waktu singkat.Q
Negara mana yang dikenakan tarif tertinggi dan berapa persentasenya?A
Indonesia dikenakan tarif sebesar 32%, yang merupakan salah satu yang tertinggi.Q
Apa tanggapan Gedung Putih terhadap klaim bahwa tarif tersebut dibuat oleh AI?A
Gedung Putih membantah klaim tersebut dan menyatakan akan mempublikasikan rumus yang digunakan.