Bank Dunia Sorot Underground Economy RI, Solusi Genjot Setoran Pajak
Courtesy of CNBCIndonesia

Rangkuman Berita: Bank Dunia Sorot Underground Economy RI, Solusi Genjot Setoran Pajak

CNBCIndonesia
DariĀ CNBCIndonesia
27 Maret 2025 pukul 15.35 WIB
55 dibaca
Share
Ikhtisar 15 Detik
  • Ekonomi bawah tanah di Indonesia berkontribusi signifikan terhadap kesenjangan kepatuhan pajak.
  • Rata-rata kesenjangan kepatuhan pajak PPN dan PPh Badan menunjukkan angka yang sangat besar.
  • Informalitas dalam ekonomi menjadi faktor utama yang menghambat efisiensi pemungutan pajak.
Bank Dunia menyoroti masalah besar aktivitas ekonomi bawah tanah di Indonesia, yang berkontribusi terhadap kesenjangan kepatuhan pajak. Dalam dokumen riset yang diterbitkan pada 2 Maret 2025, mereka mencatat bahwa kesenjangan kepatuhan pajak, yaitu selisih antara pajak yang seharusnya dibayar dan yang benar-benar dibayar, sangat besar. Rata-rata kesenjangan untuk pajak PPN mencapai Rp 386 triliun per tahun, sementara untuk pajak PPh Badan mencapai Rp 161 triliun per tahun.
Salah satu penyebab inefisiensi dalam pemungutan pajak adalah tingginya tingkat informalitas dalam ekonomi, yang membuat banyak orang dan perusahaan tidak membayar pajak dengan benar. Studi menunjukkan bahwa aktivitas ekonomi bawah tanah di Indonesia bisa mencapai 21,8% dari PDB pada tahun 2015, dan sekitar 17,6% antara tahun 2016 dan 2019. Hal ini menunjukkan bahwa banyak pendapatan pajak yang hilang karena ketidakpatuhan, yang bisa lebih besar dari estimasi ekonomi bawah tanah itu sendiri.

Pertanyaan Terkait

Q
Apa yang menjadi perhatian Bank Dunia terkait ekonomi bawah tanah di Indonesia?
A
Bank Dunia menyoroti bahwa ekonomi bawah tanah yang besar di Indonesia berkontribusi terhadap kesenjangan kepatuhan pajak.
Q
Berapa rata-rata kesenjangan kepatuhan pajak PPN di Indonesia selama periode 2016-2021?
A
Rata-rata kesenjangan kepatuhan pajak PPN mencapai Rp 386 triliun per tahun.
Q
Apa yang dimaksud dengan kesenjangan kepatuhan pajak?
A
Kesenjangan kepatuhan pajak adalah selisih antara pajak yang seharusnya dikumpulkan dan pajak yang benar-benar dibayar.
Q
Siapa penulis utama dokumen riset yang dibahas dalam artikel ini?
A
Penulis utama dokumen riset adalah Rong Qian dan Grzegorz Poniatowski.
Q
Apa dampak informalitas terhadap pemungutan pajak di Indonesia?
A
Informalitas menyebabkan inefisiensi dalam pemungutan pajak dan memperlebar kesenjangan kepatuhan pajak.

Rangkuman Berita Serupa

World Bank Ungkap Kinerja Pajak RI Terburuk di DuniaCNBCIndonesia
Finansial
29 hari lalu
101 dibaca
World Bank Ungkap Kinerja Pajak RI Terburuk di Dunia
Misbakhun Ungkap Efek Coretax Eror Bikin Seret Setoran PajakCNBCIndonesia
Finansial
1 bulan lalu
95 dibaca
Misbakhun Ungkap Efek Coretax Eror Bikin Seret Setoran Pajak
Setoran Pajak Anjlok 30%, Perbankan RI Ikut Terancam!CNBCIndonesia
Finansial
1 bulan lalu
78 dibaca
Setoran Pajak Anjlok 30%, Perbankan RI Ikut Terancam!
Setoran PPN Jeblok Jadi Rp102 T, Ini Ternyata Biang Keroknya!CNBCIndonesia
Finansial
1 bulan lalu
111 dibaca
Setoran PPN Jeblok Jadi Rp102 T, Ini Ternyata Biang Keroknya!
Setoran Pajak Anjlok, Bankir Ungkap Efek Domino NgeriCNBCIndonesia
Finansial
1 bulan lalu
24 dibaca
Setoran Pajak Anjlok, Bankir Ungkap Efek Domino Ngeri
Setoran Pajak Anjlok di Awal Tahun, Indikasi Ekonomi RI BermasalahCNBCIndonesia
Finansial
1 bulan lalu
52 dibaca
Setoran Pajak Anjlok di Awal Tahun, Indikasi Ekonomi RI Bermasalah