Courtesy of CNBCIndonesia
Ikhtisar 15 Detik
- Donald Trump menerapkan tarif baru untuk negara yang membeli minyak dari Venezuela.
- Pemerintah Venezuela menolak sanksi AS dan menyebutnya sebagai tindakan ilegal.
- China merupakan pembeli terbesar minyak Venezuela dan terpengaruh oleh kebijakan tarif AS.
Pada tanggal 24 Maret 2025, Presiden AS Donald Trump mengeluarkan perintah eksekutif yang menetapkan tarif 25% bagi negara-negara yang membeli minyak atau gas dari Venezuela. Kebijakan ini ditujukan untuk memberikan tekanan pada Presiden Venezuela, Nicolas Maduro, yang dianggap tidak serius dalam melakukan reformasi dan menangani masalah migran. Tarif ini akan mulai berlaku pada 2 April dan juga akan dikenakan pada negara yang membeli minyak Venezuela melalui pihak ketiga.
Pemerintah Venezuela menolak sanksi ini dan menyebutnya sebagai bukti kegagalan AS dalam menjatuhkan negara mereka. Meskipun harga minyak naik 1% setelah pengumuman tersebut, banyak pihak berpendapat bahwa negara seperti China dan India mungkin akan beralih membeli minyak dari Rusia untuk menghindari tarif tambahan.
Pertanyaan Terkait
Q
Apa yang diumumkan oleh Donald Trump pada 24 Maret 2025?A
Donald Trump mengeluarkan perintah eksekutif yang mengenakan tarif 25% pada negara yang membeli minyak dari Venezuela.Q
Mengapa Trump memberikan tekanan pada Venezuela?A
Trump menuduh Presiden Maduro tidak melakukan reformasi elektoral dan tidak serius menangani masalah migran.Q
Apa yang terjadi pada Chevron terkait kebijakan ini?A
Chevron diminta untuk segera menghentikan operasinya di Venezuela sebagai bagian dari kebijakan sanksi.Q
Bagaimana reaksi pemerintah Venezuela terhadap sanksi AS?A
Pemerintah Venezuela menolak sanksi tersebut dan menyebutnya sebagai bukti kegagalan AS.Q
Apa dampak dari tarif yang dikenakan pada harga minyak?A
Harga minyak naik 1% setelah pengumuman tarif, meskipun ada batasan karena perpanjangan lisensi Chevron.