Courtesy of Reuters
Ikhtisar 15 Detik
- Bank Sentral Rusia mempertahankan suku bunga kunci pada 21% untuk mengendalikan inflasi.
- Aktivitas investasi di Rusia tetap tinggi meskipun ada perubahan dalam rencana investasi.
- Penguatan rubel dapat memiliki dampak positif pada kebijakan moneter dan anggaran negara.
Gubernur Bank Sentral Rusia, Elvira Nabiullina, mengadakan konferensi pers setelah bank tersebut memutuskan untuk mempertahankan suku bunga acuan di angka 21%. Nabiullina menjelaskan bahwa mereka mempertimbangkan dua opsi sinyal, yaitu netral dan sedikit ketat, dan akan mempertimbangkan kenaikan suku bunga jika penurunan inflasi tidak berjalan sesuai harapan. Dia juga menyatakan bahwa aktivitas investasi di Rusia tetap tinggi, didorong oleh dana internal perusahaan, meskipun ada penurunan dalam pertumbuhan kredit dibandingkan tahun lalu.
Nabiullina menambahkan bahwa penguatan nilai tukar rubel dapat menjadi faktor disinflasi, tetapi harus stabil agar berdampak signifikan pada anggaran negara. Dia juga mencatat bahwa permintaan untuk obligasi pemerintah tidak menunjukkan risiko besar bagi stabilitas keuangan, dan meskipun ada minat dari investor asing, hal ini terhambat oleh sanksi dan pembatasan pergerakan modal. Keputusan untuk menurunkan suku bunga tidak dibahas saat ini, dan mereka akan memantau situasi inflasi sebelum mengambil langkah lebih lanjut.
Pertanyaan Terkait
Q
Apa keputusan terbaru Bank Sentral Rusia mengenai suku bunga?A
Bank Sentral Rusia memutuskan untuk mempertahankan suku bunga kunci pada 21%.Q
Bagaimana Nabiullina menjelaskan dampak suku bunga terhadap aktivitas investasi?A
Nabiullina menyatakan bahwa aktivitas investasi tetap tinggi karena perusahaan menggunakan dana internal untuk pembiayaan.Q
Apa yang dikatakan Nabiullina tentang kemungkinan kembalinya merek Barat?A
Nabiullina menyebutkan bahwa kembalinya merek Barat masih bersifat hipotetis dan tidak mempengaruhi keputusan suku bunga saat ini.Q
Bagaimana penguatan rubel dapat mempengaruhi anggaran negara?A
Penguatan rubel dapat menjadi faktor disinflasi dan berpotensi mengurangi pengeluaran bunga dalam anggaran.Q
Apa risiko yang dihadapi terkait permintaan obligasi pemerintah?A
Nabiullina tidak melihat risiko besar terkait permintaan obligasi pemerintah saat ini.