Courtesy of Reuters
Russian Railways, perusahaan kereta api terbesar di Rusia, memperkirakan bahwa biaya pembayaran bunga mereka akan meningkat menjadi Rp 115.11 triliun ($7 miliar) pada tahun 2025. Ini merupakan kenaikan sekitar Rp 65.78 triliun ($4 miliar) dari tahun sebelumnya, disebabkan oleh tingginya suku bunga yang mencapai 21%. Meskipun ekonomi Rusia telah pulih dari sanksi Barat akibat invasi ke Ukraina, pertumbuhan ekonomi kini sangat bergantung pada pengeluaran militer yang besar, yang menyebabkan inflasi dan pengeluaran konsumen meningkat.
Perusahaan ini juga menghadapi tantangan besar karena suku bunga diperkirakan akan terus naik sebelum akhirnya turun. Dengan utang yang diperkirakan mencapai 3,90 triliun rubel pada tahun 2025, Russian Railways harus mengurangi program investasinya dari 1,275 triliun rubel menjadi lebih dari 1 triliun rubel. Sebagian besar pengeluaran mereka akan digunakan untuk memperluas jalur kereta Trans-Siberian dan BAM, yang bertujuan untuk meningkatkan pasokan energi ke Asia, terutama China.