Courtesy of InterestingEngineering
Ikhtisar 15 Detik
- Pesawat F-47 dirancang untuk menjadi pusat kendali dalam pertempuran udara masa depan.
- Program NGAD menghadapi tantangan terkait biaya dan relevansi dalam konteks perang modern.
- Boeing dan Lockheed Martin terlibat dalam pengembangan teknologi canggih untuk meningkatkan kemampuan tempur AS.
Presiden Donald Trump telah mengumumkan bahwa Boeing akan memimpin pengembangan pesawat tempur Next Generation Air Dominance (NGAD) untuk Angkatan Udara AS, yang akan diberi nama F-47. Pesawat ini dirancang untuk memiliki teknologi stealth dan penetrasi yang canggih, sehingga dapat mengatasi sistem pertahanan udara yang maju, terutama dalam konflik dengan China. Kontrak produksi awal untuk versi Angkatan Udara ini bernilai sekitar Rp 328.90 triliun ($20 miliar) . F-47 akan berfungsi sebagai pusat kendali berawak yang mengoordinasikan armada pesawat drone untuk misi tempur.
Namun, program ini juga menghadapi kritik karena biayanya yang tinggi. Beberapa analis khawatir bahwa biaya total untuk F-47 bisa mencapai ratusan miliar dolar, mengingat program F-35 sebelumnya sudah sangat mahal. Meskipun demikian, pesawat NGAD ini diharapkan dapat memberikan kemampuan tempur yang lebih baik dengan teknologi yang lebih maju dibandingkan pesawat tempur yang ada saat ini. Selain itu, ada rencana untuk mengembangkan varian tak berawak di masa depan seiring dengan kemajuan kecerdasan buatan.
Pertanyaan Terkait
Q
Siapa yang memimpin pengembangan pesawat tempur NGAD?A
Boeing memimpin pengembangan pesawat tempur NGAD.Q
Apa nama pesawat tempur generasi berikutnya yang diumumkan?A
Nama pesawat tempur generasi berikutnya adalah F-47.Q
Berapa nilai kontrak produksi awal untuk versi Angkatan Udara?A
Nilai kontrak produksi awal untuk versi Angkatan Udara adalah sekitar $20 miliar.Q
Apa saja teknologi yang akan diterapkan pada F-47?A
F-47 akan menerapkan teknologi stealth dan penetrasi yang canggih.Q
Mengapa program NGAD mendapat kritik?A
Program NGAD mendapat kritik karena biaya yang tinggi dan pertanyaan tentang kebutuhan akan pesawat tempur berawak yang canggih.