Courtesy of InterestingEngineering
Ikhtisar 15 Detik
- Dua perusahaan, General Electric Aerospace dan Pratt & Whitney, telah berhasil menyelesaikan tinjauan desain untuk mesin pesawat tempur generasi keenam.
- Program Propulsi Adaptif Generasi Berikutnya bertujuan untuk meningkatkan kemampuan pesawat tempur dengan teknologi propulsi yang dapat disesuaikan.
- Meskipun ada kemajuan dalam pengembangan mesin, masa depan program NGAD masih tidak pasti karena masalah biaya dan strategi akuisisi yang sedang ditinjau.
Angkatan Udara AS semakin dekat untuk mewujudkan pesawat tempur generasi keenamnya, karena dua mesin yang diusulkan untuk pesawat tersebut telah berhasil melewati tinjauan desain penting. Mesin-mesin ini, yang disebut XA102 dan XA103, dikembangkan oleh General Electric Aerospace dan Pratt & Whitney. Keberhasilan ini memungkinkan kedua perusahaan untuk melanjutkan ke tahap berikutnya, yaitu mengembangkan prototipe mesin. Mesin-mesin ini merupakan bagian dari program Next Generation Adaptive Propulsion (NGAP) yang bertujuan memberikan sistem propulsi untuk pesawat tempur dalam inisiatif Next Generation Air Dominance (NGAD).
Meskipun ada kemajuan dalam pengembangan mesin, masa depan program NGAD masih belum pasti karena Angkatan Udara AS sempat menunda inisiatif ini akibat perkiraan biaya yang meningkat. Setelah pemilihan presiden 2024, keputusan mengenai NGAD akan ditunda untuk pemerintahan yang baru. Sementara itu, Pratt & Whitney juga mendapatkan kontrak besar untuk mendukung mesin F-35 dan F-22, menunjukkan bahwa meskipun ada tantangan, pengembangan teknologi pesawat tempur tetap menjadi fokus utama bagi Angkatan Udara dan industri pertahanan.