Courtesy of InterestingEngineering
Administrasi yang dipimpin Donald Trump mungkin akan memilih pengganti baru untuk pesawat tempur F-35, menurut Sekretaris Angkatan Udara Frank Kendall. Dalam laporan berjudul "Departemen Angkatan Udara di 2050", Kendall mengemukakan beberapa saran untuk memastikan dominasi udara AS di masa depan. Dia menjelaskan bahwa meskipun program Next Generation Air Dominance (NGAD) telah dimulai, ada pertimbangan anggaran dan prioritas lain yang harus dipenuhi sebelum melanjutkan pengembangan pesawat tersebut. Kendall juga menyebutkan bahwa ada kemungkinan untuk mengembangkan pesawat yang lebih murah dan multifungsi sebagai pengganti F-22.
Laporan Kendall juga menyoroti tantangan yang dihadapi AS, terutama dari China dan Rusia, yang terus mengembangkan senjata presisi jarak jauh. Dia memperkirakan bahwa pada tahun 2050, Angkatan Udara AS akan mengalami perubahan signifikan, termasuk peningkatan penggunaan pesawat tanpa awak dan ketergantungan yang lebih besar pada senjata jarak jauh serta komunikasi berbasis luar angkasa. Keputusan yang diambil oleh pemerintah AS dalam beberapa tahun mendatang akan berdampak besar pada cara Angkatan Udara beroperasi di masa depan.
Pertanyaan Terkait
Q
Apa yang diusulkan oleh Frank Kendall untuk Angkatan Udara AS?A
Frank Kendall mengusulkan beberapa saran untuk memastikan dominasi udara AS di masa depan, termasuk kemungkinan penggantian F-35.Q
Apa itu program NGAD dan mengapa penting?A
Program NGAD adalah program jet tempur generasi keenam yang sedang dikembangkan untuk mempertahankan superioritas udara AS.Q
Mengapa China dianggap sebagai tantangan utama bagi AS?A
China dianggap sebagai tantangan utama karena terus mengembangkan senjata presisi jarak jauh yang dapat diluncurkan dari berbagai domain.Q
Apa itu Collaborative Combat Aircraft (CCA)?A
Collaborative Combat Aircraft (CCA) adalah pesawat tak berawak semi-otonom yang berfungsi sebagai 'sayap setia' untuk jet tempur utama.Q
Apa yang diharapkan dari Angkatan Udara AS pada tahun 2050?A
Pada tahun 2050, Angkatan Udara AS diharapkan mengalami perubahan signifikan, termasuk peningkatan otonomi dan ketergantungan yang lebih besar pada senjata jarak jauh.