Courtesy of CNBCIndonesia
Ikhtisar 15 Detik
- Program Makan Bergizi Gratis bertujuan untuk meningkatkan nutrisi anak-anak dan kelompok rentan.
- Anggaran untuk program MBG direncanakan meningkat signifikan untuk mencapai lebih banyak penerima manfaat.
- Keterlibatan ekonomi lokal dalam program ini diharapkan dapat mendukung perekonomian masyarakat.
Menteri Keuangan Sri Mulyani melaporkan bahwa program Makan Bergizi Gratis (MBG) telah merealisasikan anggaran sebesar Rp 710,5 miliar dan telah memberikan manfaat kepada 2,05 juta orang hingga 12 Maret 2025. Pemerintah berencana untuk menambah anggaran program ini menjadi Rp 171 triliun, dengan target penerima manfaat meningkat dari 17,9 juta orang menjadi 82,9 juta orang. Program ini ditujukan untuk memastikan anak-anak dan kelompok rentan mendapatkan asupan nutrisi yang cukup.
Rincian penerima manfaat MBG mencakup siswa dari berbagai jenjang pendidikan, santri, balita, ibu hamil, dan ibu menyusui. Selain memberikan nutrisi yang baik, program ini juga bertujuan untuk mengurangi beban ekonomi keluarga dan mendukung perekonomian lokal dengan melibatkan nelayan, petani, dan usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM). Hingga saat ini, sudah ada 726 dapur umum lokal yang beroperasi untuk menyalurkan makanan bergizi ini.
Pertanyaan Terkait
Q
Apa tujuan dari program Makan Bergizi Gratis?A
Tujuan dari program Makan Bergizi Gratis adalah untuk memberikan asupan nutrisi yang memadai kepada anak-anak dan kelompok rentan.Q
Berapa jumlah penerima manfaat program MBG hingga Maret 2025?A
Jumlah penerima manfaat program MBG hingga Maret 2025 mencapai 2,05 juta orang.Q
Siapa yang melaporkan realisasi anggaran untuk program MBG?A
Menteri Keuangan Sri Mulyani yang melaporkan realisasi anggaran untuk program MBG.Q
Apa rencana pemerintah terkait anggaran program MBG?A
Pemerintah berencana menambah anggaran program MBG menjadi Rp 171 triliun.Q
Bagaimana program MBG diharapkan dapat membantu ekonomi lokal?A
Program MBG diharapkan dapat mengurangi beban ekonomi keluarga dan mendorong perekonomian lokal dengan melibatkan nelayan, petani, dan UMKM.