Courtesy of CNBCIndonesia
Ikhtisar 15 Detik
- Investor lebih memilih obligasi karena imbal hasil yang lebih baik.
- Kinerja IHSG mengalami penurunan signifikan di tahun 2024.
- Bank Indonesia mencatat adanya pergeseran investasi dari saham ke instrumen lain seperti emas.
Investor di Indonesia kini lebih memilih berinvestasi di obligasi daripada saham. Hal ini terjadi karena imbal hasil obligasi lebih baik dibandingkan dengan saham. Sepanjang tahun 2024, imbal hasil obligasi mencapai 4,66%, sementara saham di Jakarta Stock Exchange mengalami penurunan sebesar 2,19%. Banyak investor, termasuk institusi seperti asuransi dan dana pensiun, terus membeli obligasi, dengan total pembelian mencapai Rp103,9 triliun.
Selain itu, Bank Indonesia juga mencatat adanya pergeseran dalam cara investor menempatkan uang mereka. Banyak yang mengurangi investasi di saham dan beralih ke emas. Gubernur BI, Perry Warjiyo, menyatakan bahwa sebelumnya banyak investasi yang diarahkan ke Amerika Serikat, tetapi kini lebih banyak yang berinvestasi di dalam negeri.
Pertanyaan Terkait
Q
Mengapa investor beralih dari saham ke obligasi?A
Investor beralih karena imbal hasil obligasi lebih baik dibandingkan saham.Q
Apa performa imbal hasil obligasi di tahun 2024?A
Performa imbal hasil obligasi di tahun 2024 tercatat sebesar 4,66%.Q
Siapa yang mengakumulasi kepemilikan obligasi?A
Beberapa investor institusi seperti asuransi dan dana pensiun mengakumulasi kepemilikan obligasi.Q
Bagaimana kinerja IHSG di tahun 2024 dibandingkan tahun sebelumnya?A
Kinerja IHSG di tahun 2024 terpantau ambles 2,65%, berbeda dengan tahun 2023 yang melonjak 6,16%.Q
Apa yang dikatakan Bank Indonesia tentang pergeseran portofolio investasi?A
Bank Indonesia melihat ada pergeseran portofolio investasi dari saham ke emas.