Courtesy of CNBCIndonesia
Ikhtisar 15 Detik
- Kebijakan buyback tanpa RUPS dapat meningkatkan likuiditas pasar saham.
- Pasar saham mengalami fluktuasi yang signifikan, tetapi rencana IPO tetap berjalan.
- Permintaan tambahan dari treasury stock perusahaan-perusahaan dapat membantu stabilitas pasar.
Direktur Utama Bursa Efek Indonesia, Iman Rachman, menjelaskan bahwa kebijakan buyback saham tanpa RUPS yang baru ditetapkan oleh OJK akan membantu meningkatkan likuiditas pasar saham di Indonesia. Dengan adanya buyback, perusahaan akan membeli kembali saham mereka sendiri, sehingga akan ada tambahan permintaan untuk saham-saham tersebut. Hal ini diharapkan dapat membuat pergerakan pasar lebih stabil, terutama saat banyak investor asing yang keluar dari pasar.
Meskipun pasar saham mengalami fluktuasi dan sempat turun hingga 7% pada perdagangan sebelumnya, Iman Rachman menyatakan bahwa rencana untuk penawaran umum perdana (IPO) tetap berjalan sesuai rencana. Ia menegaskan bahwa IPO adalah investasi jangka panjang dan saat ini sudah ada 10 perusahaan yang berhasil melakukan listing di bursa.
Pertanyaan Terkait
Q
Apa dampak kebijakan buyback tanpa RUPS menurut Iman Rachman?A
Dampak kebijakan buyback tanpa RUPS adalah memberikan dorongan terhadap likuiditas pasar sehingga pergerakan lebih stabil.Q
Bagaimana buyback dapat mempengaruhi likuiditas pasar saham?A
Buyback dapat meningkatkan permintaan terhadap saham, yang membantu menjaga stabilitas pasar di tengah fluktuasi.Q
Apa yang terjadi pada pasar saham pada tanggal 18 Maret 2025?A
Pasar saham sempat jatuh hingga 7% pada perdagangan tanggal 18 Maret 2025.Q
Apakah kebijakan buyback mempengaruhi rencana IPO yang sudah ada?A
Kebijakan buyback tidak mengubah pipeline IPO yang sudah ditetapkan, karena IPO adalah jangka panjang.Q
Siapa yang menjelaskan tentang kebijakan buyback di Bursa Efek Indonesia?A
Iman Rachman, Direktur Utama Bursa Efek Indonesia, yang menjelaskan tentang kebijakan buyback.