Courtesy of CNBCIndonesia
Ikhtisar 15 Detik
- IHSG mengalami penurunan signifikan akibat sentimen negatif domestik.
- Penerimaan pajak yang lemah menunjukkan tantangan bagi keuangan negara.
- Investor disarankan untuk tetap optimis dan memanfaatkan peluang di pasar yang berfluktuasi.
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mengalami penurunan lebih dari 7% pada 18 Maret 2025, mencapai level 6.017,39. Penurunan ini disebabkan oleh sentimen negatif dari dalam negeri, seperti lemahnya daya beli masyarakat dan penerimaan pajak yang menurun. Menteri Keuangan Sri Mulyani melaporkan bahwa pendapatan negara hingga akhir Februari 2025 hanya mencapai Rp316,9 triliun, dengan penerimaan pajak terkontraksi 30,1% dibandingkan tahun lalu.
Analis juga mencatat bahwa penurunan saham-saham besar, seperti Grup Barito, memberikan tekanan tambahan pada IHSG. Meskipun demikian, ada harapan bahwa fundamental ekonomi Indonesia tetap kuat dan investor disarankan untuk tetap fokus pada strategi jangka panjang serta memanfaatkan momen penurunan ini untuk menyesuaikan portofolio investasi mereka.
Pertanyaan Terkait
Q
Apa yang menyebabkan IHSG anjlok lebih dari 7%?A
IHSG anjlok lebih dari 7% karena sentimen negatif dari dalam negeri, termasuk pelemahan dari kalangan tingkat menengah.Q
Bagaimana kondisi penerimaan pajak di Indonesia saat ini?A
Penerimaan pajak di Indonesia terkontraksi sebesar 30,1% dibandingkan periode yang sama tahun lalu, dengan realisasi hanya mencapai Rp187,8 triliun.Q
Apa dampak dari pelemahan daya beli masyarakat terhadap ekonomi?A
Pelemahan daya beli masyarakat dapat menyebabkan pertumbuhan ekonomi yang lebih lambat dan berpotensi memperburuk kondisi keuangan negara.Q
Siapa yang menyampaikan laporan mengenai pendapatan negara?A
Sri Mulyani Indrawati, Menteri Keuangan, menyampaikan laporan mengenai pendapatan negara hingga akhir Februari 2025.Q
Apa yang disarankan oleh analis terkait strategi investasi di tengah penurunan IHSG?A
Analis menyarankan investor untuk tetap fokus pada strategi jangka panjang dan memanfaatkan momentum koreksi sebagai peluang untuk menyesuaikan portofolio.