Courtesy of CoinDesk
Token asli dari blockchain Ethereum, yaitu ether (ETH), mungkin akan mengalami lonjakan harga jika Federal Reserve mengurangi suku bunga, seperti yang diharapkan. Ether, yang merupakan cryptocurrency terbesar kedua berdasarkan nilai pasar, telah naik 23% tahun ini, tetapi masih jauh di bawah puncaknya pada tahun 2021 yang mencapai Rp 80.05 juta ($4,868) . Sementara itu, bitcoin (BTC) telah melonjak 77% dan saat ini diperdagangkan sekitar Rp 1.22 miliar ($74,000) . Salah satu alasan mengapa ether kurang diminati adalah karena suku bunga tinggi di AS, yang membuat imbal hasil dari staking ether kurang menarik dibandingkan dengan suku bunga acuan yang mencapai 5%.
Federal Open Market Committee (FOMC) diperkirakan akan menurunkan biaya pinjaman sebesar 25 basis poin, yang dapat meningkatkan permintaan untuk ether. Jika pemotongan suku bunga ini terjadi, ether berpotensi untuk naik di atas Rp 49.34 juta ($3,000) . Namun, para trader harus tetap waspada terhadap kebijakan inflasi yang mungkin diambil oleh Trump, karena hal ini bisa mempengaruhi keputusan suku bunga di masa depan.