Courtesy of CNBCIndonesia
Ikhtisar 15 Detik
- IHSG mengalami penurunan signifikan pada pembukaan perdagangan akibat defisit APBN.
- Sektor teknologi menjadi penyebab utama penurunan IHSG dengan saham DCII yang mengalami penurunan tajam.
- Defisit APBN menunjukkan ketergantungan Indonesia terhadap harga komoditas.
Pada pembukaan perdagangan Jumat (14/3/2025), Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mengalami penurunan sebesar 1,22% atau 81 poin, mencapai level 6.566,2. Nilai transaksi mencapai Rp 528,2 miliar dengan 728,60 juta saham yang diperdagangkan. Sebagian besar sektor saham berada di zona merah, kecuali sektor energi yang sedikit naik. Saham DCI Indonesia (DCII) mengalami penurunan tajam sebesar 20% setelah sebelumnya mengalami kenaikan yang signifikan.
Penurunan IHSG juga dipengaruhi oleh pengumuman pemerintah mengenai defisit Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) yang mencapai Rp31,2 triliun hingga akhir Februari 2025. Pendapatan negara tercatat Rp316,9 triliun, sementara belanja negara mencapai Rp348,1 triliun. Defisit ini menunjukkan ketergantungan Indonesia terhadap harga komoditas, yang sebelumnya mendapatkan keuntungan dari lonjakan harga sejak 2022 akibat perang Rusia-Ukraina.
Pertanyaan Terkait
Q
Apa yang terjadi pada IHSG pada pembukaan perdagangan 14 Maret 2025?A
IHSG dibuka di zona merah dan turun 1,22% atau 81 poin ke level 6.566,2.Q
Sektor mana yang mengalami penurunan paling dalam?A
Sektor teknologi mengalami penurunan paling dalam sebesar 7,34%.Q
Apa penyebab utama penurunan IHSG pada hari itu?A
Penurunan IHSG disebabkan oleh pengumuman defisit APBN yang tercatat Rp31,2 triliun.Q
Berapa defisit APBN yang dilaporkan hingga akhir Februari 2025?A
Defisit APBN hingga akhir Februari 2025 tercatat sebesar Rp31,2 triliun atau 0,13% terhadap PDB.Q
Apa yang menyebabkan lonjakan harga saham DCII sebelumnya?A
Lonjakan harga saham DCII sebelumnya disebabkan oleh rencana stock split yang diumumkan oleh Toto Sugiri.