Courtesy of CNBCIndonesia
Ikhtisar 15 Detik
- IHSG mengalami penurunan akibat tekanan dari sektor finansial.
- Pernyataan Sri Mulyani sangat dinanti untuk memberikan kejelasan mengenai kondisi ekonomi.
- Tunjangan Hari Raya dapat memberikan dampak positif terhadap pasar meskipun ada ketidakpastian global.
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Indonesia mengalami penurunan sebesar 0,26% pada penutupan perdagangan Kamis, 13 Maret 2025, menjadi 6.647,42. Meskipun sempat naik di awal perdagangan, IHSG tertekan oleh penurunan saham-saham besar seperti Bank Rakyat Indonesia (BBRI) dan Bank Mandiri (BMRI). Sektor finansial dan utilitas mengalami koreksi terbesar, sementara sektor teknologi dan energi mencatatkan kenaikan. Nilai transaksi mencapai Rp 8,84 triliun dengan 287 saham menguat dan 322 saham melemah.
Di tengah ketidakpastian ekonomi global akibat perang tarif yang dipicu oleh Presiden AS Donald Trump, pengumuman Tunjangan Hari Raya (THR) diharapkan dapat memberikan dorongan positif bagi pasar. Menteri Keuangan Sri Mulyani juga akan menggelar konferensi pers untuk menjelaskan kondisi keuangan negara dan kebijakan pemerintah di tengah tantangan ekonomi saat ini. Banyak pihak menunggu penjelasan lebih lanjut mengenai pengelolaan investasi dan dividen yang akan beralih ke Danantara, yang menjadi salah satu faktor yang mempengaruhi IHSG.
Pertanyaan Terkait
Q
Apa yang terjadi pada IHSG pada penutupan perdagangan 13 Maret 2025?A
IHSG berakhir di zona merah dengan penurunan 0,26% atau 17,63 poin.Q
Sektor mana yang mencatatkan koreksi terbesar pada perdagangan tersebut?A
Sektor finansial dan utilitas mencatatkan koreksi terbesar.Q
Siapa yang menjadi penyebab utama penurunan IHSG?A
Bank Rakyat Indonesia, Bank Mandiri, dan Bank Central Asia menjadi penyebab utama penurunan IHSG.Q
Apa yang diharapkan dari pernyataan Sri Mulyani dalam konferensi pers?A
Diharapkan Sri Mulyani dapat memberikan penjelasan mengenai pendapatan negara dan defisit anggaran.Q
Apa dampak dari pengumuman Tunjangan Hari Raya terhadap IHSG?A
Pengumuman Tunjangan Hari Raya diharapkan dapat mengikis kekhawatiran pasar terhadap kondisi ekonomi.