Courtesy of CNBCIndonesia
Ikhtisar 15 Detik
- IHSG mengalami penurunan signifikan akibat defisit APBN dan isu politik.
- Rumor mengenai pengunduran Sri Mulyani berdampak negatif pada kepercayaan investor asing.
- Daya beli masyarakat yang rendah mempengaruhi permintaan barang dan kondisi ekonomi secara keseluruhan.
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Indonesia mengalami penurunan drastis hingga 7% pada 18 Maret 2025, mencapai level terendah sejak pandemi Covid-19. Penurunan ini disebabkan oleh banyak faktor, termasuk defisit Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) yang mencapai Rp31,2 triliun dan penurunan penerimaan pajak sebesar 20,85%. Selain itu, rumor tentang pengunduran diri Menteri Keuangan Sri Mulyani juga membuat investor khawatir, sehingga banyak yang menjual saham mereka.
Meskipun IHSG sempat turun tajam, pada sesi kedua perdagangan, IHSG mulai pulih sedikit. Banyak saham unggulan, terutama dari bank besar dan perusahaan teknologi, mengalami penurunan harga. Aksi jual besar-besaran oleh investor asing juga berkontribusi pada penurunan ini, dengan total penjualan bersih mencapai Rp57,8 triliun dalam enam bulan terakhir. Ketidakpastian ekonomi global dan kebijakan perdagangan dari Amerika Serikat juga menjadi faktor yang membuat investor lebih berhati-hati.
Pertanyaan Terkait
Q
Apa yang menyebabkan IHSG anjlok pada 18 Maret 2025?A
IHSG anjlok disebabkan oleh penurunan saham bluechips dan defisit APBN yang signifikan.Q
Siapa yang menjadi sorotan terkait isu mundurnya Menteri Keuangan?A
Sri Mulyani menjadi sorotan karena rumor mengenai pengunduran dirinya yang memicu gejolak pasar.Q
Apa dampak dari defisit APBN terhadap pasar saham?A
Defisit APBN yang tercatat menyebabkan ketidakpastian di pasar dan menurunkan kepercayaan investor.Q
Mengapa daya beli masyarakat menurun menjelang Ramadan?A
Daya beli masyarakat menurun karena adanya deflasi dan penurunan impor barang konsumsi.Q
Apa yang dilakukan Goldman Sachs terkait peringkat pasar saham Indonesia?A
Goldman Sachs menurunkan peringkat pasar saham Indonesia dari overweight menjadi market weight.