AS Makin Ngeri, Defisit Tembus U$S 1,15 T
Courtesy of CNBCIndonesia

Rangkuman Berita: AS Makin Ngeri, Defisit Tembus U$S 1,15 T

CNBCIndonesia
DariĀ CNBCIndonesia
13 Maret 2025 pukul 08.07 WIB
56 dibaca
Share
Ikhtisar 15 Detik
  • Defisit anggaran AS telah mencapai rekor tertinggi dalam lima bulan pertama tahun fiskal 2025.
  • Pengeluaran pemerintah yang tinggi, terutama untuk bunga utang dan tunjangan sosial, menjadi penyebab utama peningkatan defisit.
  • Ray Dalio memperingatkan bahwa utang nasional AS dapat memiliki dampak besar pada ekonomi global.
Defisit anggaran Amerika Serikat (AS) semakin memburuk, mencapai lebih dari US$ 1 triliun dalam lima bulan pertama tahun fiskal 2025. Angka ini meningkat 38% dibandingkan tahun sebelumnya, dengan defisit bulan Februari saja mencapai lebih dari US$ 307 miliar. Penyebab utama peningkatan defisit adalah pengeluaran untuk bunga utang, Jaminan Sosial, dan tunjangan kesehatan yang lebih tinggi daripada pendapatan yang diterima pemerintah.
Mantan Presiden Donald Trump berusaha mengendalikan utang dengan menciptakan Departemen Efisiensi Pemerintah, tetapi dampaknya belum terlihat. Sementara itu, Ray Dalio, seorang miliarder dan ahli ekonomi, memperingatkan bahwa masalah utang AS dapat berdampak besar pada ekonomi global. Ia menyarankan agar defisit anggaran perlu dikurangi dari 7,2% menjadi sekitar 3% dari produk domestik bruto (PDB) untuk menghindari masalah yang lebih serius di masa depan.

Pertanyaan Terkait

Q
Apa yang menyebabkan peningkatan defisit anggaran AS?
A
Peningkatan defisit anggaran AS disebabkan oleh pengeluaran untuk bunga utang, Jaminan Sosial, dan tunjangan perawatan kesehatan yang melebihi pertumbuhan pendapatan.
Q
Siapa yang menjabat sebagai Presiden AS saat ini?
A
Presiden AS saat ini adalah Joe Biden.
Q
Apa tujuan dari Departemen Efisiensi Pemerintah yang dibentuk oleh Trump?
A
Tujuan dari Departemen Efisiensi Pemerintah adalah untuk meningkatkan efisiensi pengeluaran pemerintah dan mengurangi utang nasional.
Q
Berapa total utang nasional AS saat ini?
A
Total utang nasional AS saat ini sudah mencapai lebih dari US$36,2 triliun.
Q
Apa dampak yang diperkirakan dari utang nasional terhadap ekonomi global?
A
Dampak yang diperkirakan dari utang nasional terhadap ekonomi global adalah masalah permintaan-penawaran yang signifikan, yang dapat mengganggu stabilitas ekonomi.

Rangkuman Berita Serupa

AS Tekor Dagang dengan RI, Mendag Siaga 'Pukulan' TrumpCNBCIndonesia
Finansial
1 bulan lalu
103 dibaca
AS Tekor Dagang dengan RI, Mendag Siaga 'Pukulan' Trump
Krisis AS Makin Ngeri? Menkeu Trump: Tak Ada Jaminan Tidak ResesiCNBCIndonesia
Finansial
1 bulan lalu
39 dibaca
Krisis AS Makin Ngeri? Menkeu Trump: Tak Ada Jaminan Tidak Resesi
Ramai-Ramai Negara Kaya Beri Warning Krisis, Ada Apa?CNBCIndonesia
Bisnis
1 bulan lalu
24 dibaca
Ramai-Ramai Negara Kaya Beri Warning Krisis, Ada Apa?
Eropa Vs Amerika, Bos Bank Sentral Sebut Trump Lebih Buruk dari CovidCNBCIndonesia
Bisnis
1 bulan lalu
77 dibaca
Eropa Vs Amerika, Bos Bank Sentral Sebut Trump Lebih Buruk dari Covid
Peluang AS Resesi Makin Naik, Ekonom J.P Morgan Bilang BeginiCNBCIndonesia
Bisnis
1 bulan lalu
149 dibaca
Peluang AS Resesi Makin Naik, Ekonom J.P Morgan Bilang Begini
"War Game" Bikin Hubungan Retak, Sri Mulyani Cemas-Ungkap 5 KengerianCNBCIndonesia
Bisnis
1 bulan lalu
151 dibaca
"War Game" Bikin Hubungan Retak, Sri Mulyani Cemas-Ungkap 5 Kengerian
Menteri Keuangan AS Janet Yellen menyatakan bahwa meskipun ada tanda-tanda perlambatan ekonomi, dia tidak melihat tanda-tanda resesi yang akan datang di Amerika Serikat. Dia menekankan bahwa pasar tenaga kerja tetap kuat dan inflasi mulai menunjukkan tanda-tanda penurunan. Yellen juga menyebutkan bahwa kebijakan moneter yang ketat oleh Federal Reserve bertujuan untuk menurunkan inflasi tanpa menyebabkan resesi.CNBCIndonesia
Finansial
1 bulan lalu
98 dibaca
Menteri Keuangan AS Janet Yellen menyatakan bahwa meskipun ada tanda-tanda perlambatan ekonomi, dia tidak melihat tanda-tanda resesi yang akan datang di Amerika Serikat. Dia menekankan bahwa pasar tenaga kerja tetap kuat dan inflasi mulai menunjukkan tanda-tanda penurunan. Yellen juga menyebutkan bahwa kebijakan moneter yang ketat oleh Federal Reserve bertujuan untuk menurunkan inflasi tanpa menyebabkan resesi.