Courtesy of TechCrunch
Ikhtisar 15 Detik
- Travis Kalanick menganggap penghentian program mobil otonom Uber sebagai kesalahan.
- Waymo telah berhasil mengembangkan layanan mobil otonom yang beroperasi di beberapa kota besar.
- Kemitraan antara Uber dan Waymo dapat berisiko jika salah satu pihak memutuskan untuk tidak melanjutkan kerjasama.
Travis Kalanick, mantan CEO Uber, mengatakan bahwa keputusan perusahaan untuk menghentikan program mobil otonom adalah sebuah kesalahan. Di acara Abundance Summit di Los Angeles, Kalanick menyatakan bahwa saat itu, Uber hanya tertinggal sedikit dari Waymo, perusahaan yang memimpin dalam teknologi mobil otonom. Dia merasa jika Uber masih memiliki produk ride-sharing otonom, itu akan sangat menguntungkan bagi perusahaan.
Pada tahun 2020, Uber menjual unit mobil otonomnya kepada Aurora setelah menghabiskan banyak uang untuk proyek tersebut. Sekarang, mobil otonom Waymo sudah beroperasi di beberapa kota besar. Meskipun Waymo telah menjalin kemitraan dengan Uber, ada kemungkinan kemitraan itu bisa berakhir, dan jika itu terjadi, Uber bisa kesulitan untuk bersaing di pasar transportasi.
Pertanyaan Terkait
Q
Apa pendapat Travis Kalanick tentang keputusan Uber untuk menghentikan program mobil otonom?A
Travis Kalanick percaya bahwa keputusan untuk menghentikan program mobil otonom adalah kesalahan dan menyatakan bahwa Uber seharusnya memiliki produk ride-sharing otonom saat ini.Q
Siapa yang mengakuisisi unit mobil otonom Uber?A
Unit mobil otonom Uber diakuisisi oleh Aurora pada tahun 2020.Q
Apa yang terjadi dengan Waymo setelah Uber menghentikan programnya?A
Setelah Uber menghentikan programnya, Waymo berhasil meluncurkan layanan mobil otonom di beberapa kota besar seperti Bay Area, Los Angeles, dan Phoenix.Q
Mengapa Uber memutuskan untuk menghentikan program mobil otonom?A
Uber menghentikan program mobil otonom karena proyek tersebut menghabiskan banyak uang dan sudah mengeluarkan ratusan juta dolar.Q
Apa risiko yang dihadapi Uber terkait kemitraan dengan Waymo?A
Jika Waymo memutuskan untuk tidak lagi membutuhkan Uber sebagai perantara, Uber bisa menghadapi kesulitan dalam mempertahankan posisinya di pasar.