Courtesy of TechCrunch
Ikhtisar 15 Detik
- Ryan Breslow kembali sebagai CEO Bolt setelah menghadapi tantangan hukum dan kritik.
- Bolt berencana meluncurkan aplikasi 'super' yang akan mengintegrasikan berbagai layanan keuangan.
- Sengketa hukum terkait pinjaman Breslow dengan Activant telah diselesaikan, tetapi tantangan pendanaan masih ada.
Ryan Breslow, pendiri kontroversial Bolt, baru-baru ini kembali sebagai CEO setelah menghadapi masalah hukum terkait pinjaman pribadi sebesar Rp 493.35 miliar ($30 juta) yang ia ambil dari perusahaan. Pinjaman ini memicu gugatan dari investor Bolt, Activant, yang mengklaim Breslow membebani perusahaan dengan utang dan menggunakan dana perusahaan untuk membayar kembali pinjaman tersebut. Meskipun ada tuduhan, Breslow membela tindakannya dengan mengatakan bahwa pinjaman itu adalah bentuk loyalitas kepada Bolt dan disetujui oleh dewan direksi. Ia berharap bisa membayar pinjaman tersebut setelah Bolt melakukan IPO.
Sekarang, Breslow mengumumkan bahwa Bolt akan segera meluncurkan aplikasi "super" yang akan mengintegrasikan berbagai layanan keuangan, termasuk pembayaran satu klik untuk berbagai produk. Ia membandingkan Bolt dengan fintech asal Inggris, Revolut, dan mengklaim bahwa Bolt memiliki 80 juta "dompet" pengguna. Meskipun Bolt masih dalam tahap awal monetisasi, Breslow merasa lebih bersemangat dan siap untuk membawa Bolt ke tingkat yang lebih tinggi setelah mengalami banyak tantangan.