Courtesy of TechCrunch
Divvy Homes, sebuah perusahaan fintech di bidang real estate, baru saja mengumumkan penjualannya kepada Brookfield Properties dengan nilai sekitar Rp 16.45 triliun ($1 miliar) . Meskipun terlihat seperti kesepakatan yang baik, banyak pemegang saham yang tidak akan mendapatkan keuntungan karena sebagian besar uang tersebut akan digunakan untuk membayar utang perusahaan yang mencapai Rp 12.09 triliun ($735 juta) . CEO Divvy, Adena Hefets, mengakui bahwa hasil keuangan ini tidak memuaskan dan perusahaan mengalami berbagai masalah, termasuk keluhan tentang pemeliharaan properti dan pengusiran penyewa.
Di sisi lain, beberapa perusahaan fintech lainnya masih mendapatkan pendanaan. Foyer, yang membantu orang menabung untuk uang muka rumah, berhasil mengumpulkan Rp 101.96 miliar ($6,2 juta) . Sementara itu, Jar, sebuah fintech asal India, telah mencapai titik positif dalam arus kas. Ramp juga meluncurkan produk baru yang memungkinkan pelanggan mereka mendapatkan lebih banyak dari uang operasional. Meskipun ada tantangan di industri ini, beberapa startup masih berhasil menarik perhatian investor dan mendapatkan dana untuk berkembang.
Pertanyaan Terkait
Q
Apa yang terjadi dengan Divvy Homes baru-baru ini?A
Divvy Homes baru-baru ini mengumumkan penjualan kepada Brookfield Properties dengan nilai sekitar $1 miliar.Q
Siapa yang mengakuisisi Divvy Homes?A
Divvy Homes diakuisisi oleh Brookfield Properties.Q
Apa produk baru yang diluncurkan oleh Ramp?A
Ramp meluncurkan produk baru yang membantu pelanggan mendapatkan lebih banyak dari uang operasional mereka.Q
Berapa banyak dana yang berhasil dikumpulkan oleh Foyer?A
Foyer berhasil mengumpulkan dana sebesar $6,2 juta.Q
Apa yang dilakukan KPPU terhadap Google?A
KPPU mengenakan denda kepada Google sebesar 202,5 miliar Rupiah karena pelanggaran antimonopoli.