Courtesy of Reuters
Astronom telah menemukan sebuah lubang hitam supermasif bernama LID-568 yang ada sekitar 1,5 miliar tahun setelah peristiwa Big Bang, ketika alam semesta baru berusia sekitar 11% dari usia saat ini. Lubang hitam ini memiliki massa sekitar 10 juta kali massa matahari dan tumbuh dengan kecepatan yang sangat cepat, lebih dari 40 kali batas teoritis yang dikenal sebagai Eddington limit. Penemuan ini memberikan wawasan baru tentang bagaimana lubang hitam supermasif dapat terbentuk dan tumbuh dengan cepat di alam semesta awal.
Dengan menggunakan data dari teleskop James Webb dan Chandra X-ray Observatory, para ilmuwan menemukan bahwa LID-568 mengakumulasi materi dengan sangat cepat, yang menunjukkan adanya mekanisme yang memungkinkan lubang hitam ini untuk menyerap material lebih cepat dari yang diperkirakan sebelumnya. Penemuan ini menantang pemahaman kita tentang pembentukan dan pertumbuhan lubang hitam, dan para peneliti berencana untuk melakukan pengamatan lebih lanjut untuk memahami lebih dalam tentang fenomena ini.