Courtesy of InterestingEngineering
Ada upaya yang semakin meningkat untuk mengembangkan teknologi baterai generasi berikutnya untuk kendaraan listrik (EV). Salah satu inovasi yang sedang diuji adalah penggunaan anoda silikon, yang dianggap lebih unggul dibandingkan dengan baterai solid-state. Baterai lithium-ion saat ini umumnya menggunakan grafit sebagai bahan anoda, tetapi silikon dapat meningkatkan kepadatan energi secara signifikan. Dengan mengganti grafit yang memiliki kapasitas sekitar 360 mAh/g dengan silikon yang memiliki kapasitas hampir 3600 mAh/g, kendaraan listrik dapat memiliki jarak tempuh dua kali lipat atau perangkat elektronik dapat beroperasi lebih lama.
Selain meningkatkan kepadatan energi, silikon juga menawarkan keuntungan lain seperti kemampuan pengisian daya yang lebih cepat dan keamanan yang lebih baik. Meskipun saat ini silikon oksida hanya dapat digunakan dalam jumlah kecil, banyak perusahaan sedang berlomba-lomba untuk mengembangkan bahan anoda silikon yang lebih canggih. Beberapa produsen mobil besar seperti Mercedes dan Porsche telah berinvestasi besar-besaran dalam teknologi anoda silikon, dengan total investasi mencapai lebih dari 4 miliar dolar AS. Meskipun silikon tampak lebih unggul saat ini, baik silikon maupun baterai solid-state belum sepenuhnya dikomersialkan.