Courtesy of YahooFinance
Ikhtisar 15 Detik
- Kebijakan tarif Trump menciptakan ketidakpastian di pasar minyak global.
- OPEC+ berencana untuk memulai kembali output yang terhenti, yang dapat mempengaruhi harga minyak.
- Harga minyak mengalami penurunan yang signifikan, dengan West Texas Intermediate dan Brent berada di bawah level kritis.
Minyak sedang mengalami penurunan terbesar dalam seminggu sejak Oktober, dipicu oleh kebijakan tarif yang tidak menentu dari Presiden AS Donald Trump terhadap negara-negara mitra dagang utama. Harga minyak West Texas Intermediate (WTI) berada di sekitar Rp 1.09 juta ($66) per barel, turun 5% dalam seminggu karena kekhawatiran bahwa tarif tersebut akan mengurangi permintaan. Selain itu, harga minyak Brent juga turun di bawah Rp 1.15 juta ($70) .
Kebijakan perdagangan Trump dan tindakan balasan dari negara-negara yang terkena dampak, seperti China, telah membuat pasar menjadi tidak stabil. Minyak mentah AS menuju penurunan mingguan ketujuh berturut-turut, yang merupakan penurunan terpanjang sejak Desember 2023. Rencana OPEC+ untuk mulai meningkatkan produksi minyak yang dihentikan pada bulan April juga menambah tekanan negatif pada harga minyak.
Pertanyaan Terkait
Q
Apa yang menyebabkan penurunan harga minyak minggu ini?A
Penurunan harga minyak minggu ini disebabkan oleh kebijakan tarif yang dikeluarkan oleh Donald Trump yang menciptakan ketidakpastian di pasar.Q
Siapa yang mengeluarkan kebijakan tarif yang mempengaruhi pasar minyak?A
Kebijakan tarif yang mempengaruhi pasar minyak dikeluarkan oleh Donald Trump, mantan Presiden Amerika Serikat.Q
Apa dampak dari kebijakan OPEC+ terhadap harga minyak?A
Kebijakan OPEC+ untuk memulai kembali output yang terhenti menambah tekanan bearish pada harga minyak.Q
Berapa harga West Texas Intermediate saat ini?A
Harga West Texas Intermediate saat ini diperdagangkan mendekati $66 per barel.Q
Apa yang terjadi dengan harga Brent baru-baru ini?A
Harga Brent baru-baru ini ditutup di bawah $70, mencerminkan kekhawatiran terhadap permintaan.