Courtesy of Reuters
Ikhtisar 15 Detik
- Google meluncurkan AI Mode yang menghilangkan tautan biru klasik dalam pencarian.
- Fitur baru ini tersedia untuk pelanggan Google One AI Premium dengan biaya bulanan.
- Gugatan Chegg menunjukkan kekhawatiran tentang dampak AI terhadap konten asli dan penerbit.
Google baru saja meluncurkan versi eksperimen dari mesin pencarinya yang menghilangkan 10 tautan biru klasik dan menggantinya dengan ringkasan yang dihasilkan oleh kecerdasan buatan (AI). Fitur baru ini tersedia untuk pelanggan Google One AI Premium, yang merupakan paket berlangganan seharga Rp 32.87 juta ($19,99) per bulan. Pengguna dapat mengakses mode AI ini dengan mengklik tab "AI Mode" di halaman hasil pencarian. Dalam mode ini, pengguna akan melihat ringkasan AI yang lebih lengkap dengan tautan ke halaman web yang dikutip, dan mereka dapat mengajukan pertanyaan lanjutan.
Baca juga: Eksklusif: Alphabet, Nvidia berinvestasi di SSI milik salah satu pendiri OpenAI, kata sumber.
Google menggunakan model AI khusus bernama Gemini 2.0 untuk meningkatkan kemampuan pencarian, terutama untuk pertanyaan yang lebih kompleks. Meskipun Google menghasilkan pendapatan besar dari iklan pencarian, mereka menghadapi tantangan dari pesaing lain yang menggunakan AI, seperti OpenAI yang didukung Microsoft. Selain itu, perusahaan pendidikan Chegg telah menggugat Google, mengklaim bahwa ringkasan AI mengurangi permintaan untuk konten asli dan merugikan penerbit.
Pertanyaan Terkait
Q
Apa yang diluncurkan Google pada 5 Maret 2025?A
Google meluncurkan versi eksperimental dari mesin pencarinya yang menghilangkan 10 tautan biru klasik.Q
Apa fitur baru yang ditawarkan dalam AI Mode?A
AI Mode menawarkan ringkasan AI yang lebih komprehensif dengan tautan ke halaman web yang dikutip.Q
Berapa biaya langganan Google One AI Premium?A
Biaya langganan Google One AI Premium adalah $19,99 per bulan.Q
Apa yang diklaim Chegg dalam gugatan terhadap Google?A
Chegg mengklaim bahwa fitur baru Google mengurangi permintaan untuk konten asli dan merugikan penerbit.Q
Siapa yang menyatakan bahwa pengguna ingin lebih banyak respons AI?A
Robby Stein, wakil presiden produk di Google, menyatakan bahwa pengguna ingin lebih banyak respons AI.