Courtesy of YahooFinance
Ikhtisar 15 Detik
- Kebijakan tarif Trump telah memicu kekhawatiran tentang permintaan energi global.
- Harga minyak Brent dan WTI mengalami penurunan signifikan dalam beberapa bulan terakhir.
- OPEC+ berencana untuk meningkatkan produksi minyak, yang dapat menambah tekanan pada harga.
Minyak tetap berada di dekat level terendah dalam enam bulan terakhir karena kebijakan tarif Presiden Donald Trump yang memicu perang dagang di berbagai sektor, menimbulkan kekhawatiran tentang permintaan energi. Harga minyak West Texas Intermediate (WTI) diperdagangkan sekitar Rp 1.09 juta ($66) per barel setelah mengalami penurunan lebih dari 5% dalam empat sesi terakhir, sementara Brent ditutup di bawah Rp 1.15 juta ($70) . Kebijakan perdagangan Trump telah membuat pasar global bergetar, dan negara-negara seperti Kanada dan China juga merespons dengan langkah-langkah mereka sendiri.
Selain itu, OPEC+ berencana untuk mulai menghidupkan kembali produksi minyak yang dihentikan pada bulan April, yang menambah tekanan negatif pada harga minyak. Beberapa analis pasar mulai mengubah proyeksi harga mereka, dengan Morgan Stanley memangkas estimasi harga Brent untuk sisa tahun ini dan memperkirakan harga akan berada di kisaran Rp 986.70 ribu ($60) -an pada paruh kedua tahun ini.
Pertanyaan Terkait
Q
Apa yang menyebabkan harga minyak turun baru-baru ini?A
Harga minyak turun karena kebijakan tarif yang diterapkan oleh Donald Trump, yang memicu kekhawatiran tentang permintaan energi.Q
Siapa yang menerapkan kebijakan tarif yang mempengaruhi pasar minyak?A
Donald Trump, mantan Presiden AS, menerapkan kebijakan tarif yang mempengaruhi pasar minyak.Q
Apa dampak dari kebijakan tarif terhadap permintaan energi?A
Kebijakan tarif dapat mengurangi permintaan energi karena ketidakpastian ekonomi dan perang perdagangan.Q
Apa yang direncanakan OPEC+ terkait produksi minyak?A
OPEC+ merencanakan untuk memulai kembali produksi minyak yang dihentikan, yang dapat menambah tekanan pada harga minyak.Q
Bagaimana reaksi Kanada dan China terhadap kebijakan tarif AS?A
Kanada dan China merespons kebijakan tarif AS dengan tindakan balasan, yang dapat mempengaruhi perdagangan dan permintaan energi.