Courtesy of Forbes
Joseph Ours, pemimpin Praktik Strategi AI di Centric Consulting, menjelaskan bahwa pada tahun 2028, perusahaan akan menghabiskan lebih dari Rp 493.35 triliun ($30 miliar) untuk melawan ancaman informasi yang semakin canggih. Tiga jenis ancaman informasi yaitu misinformasi, disinformasi, dan malinformasi memiliki perbedaan penting. Misinformasi adalah informasi yang disebarkan tanpa niat jahat, sedangkan disinformasi adalah informasi palsu yang sengaja dibuat untuk merugikan. Malinformasi adalah kombinasi dari keduanya, sering kali berdasarkan fakta tetapi digunakan di luar konteks untuk menipu. Ancaman ini semakin berbahaya dengan adanya alat AI yang dapat membuat informasi palsu dengan mudah, sehingga siapa saja bisa menjadi pelaku, bukan hanya negara atau kelompok kriminal.
Perusahaan sering kali lebih fokus pada ancaman siber tradisional seperti pencurian data, padahal ancaman informasi juga bisa sangat merusak. Contohnya, sebuah restoran di London kehilangan setengah pendapatannya karena tuduhan palsu di media sosial. Untuk melawan ancaman ini, perusahaan perlu menerapkan prinsip zero-trust, memperbarui protokol HR, meningkatkan sistem autentikasi, dan melatih karyawan untuk lebih skeptis terhadap informasi yang diterima. Dengan membangun kesadaran dan pemahaman tentang ancaman informasi, perusahaan dapat lebih siap menghadapi tantangan di masa depan.
Pertanyaan Terkait
Q
Apa yang dimaksud dengan misinformasi, disinformasi, dan malinformasi?A
Misinformasi adalah informasi yang dibagikan tanpa niat untuk merugikan, sedangkan disinformasi adalah informasi palsu yang sengaja dibuat untuk menyebabkan kerugian. Malinformasi adalah kombinasi dari keduanya, sering kali berdasarkan fakta tetapi digunakan di luar konteks.Q
Mengapa ancaman informasi semakin sulit diidentifikasi?A
Ancaman informasi semakin sulit diidentifikasi karena penggunaan alat AI yang canggih dan kemampuan individu untuk menciptakan informasi yang menyesatkan dengan mudah. Ini membuat ancaman dapat datang dari siapa saja, bukan hanya aktor negara atau kelompok kejahatan siber.Q
Apa dampak dari malinformasi terhadap bisnis?A
Malinformasi dapat merusak reputasi bisnis, seperti yang terjadi pada restoran India di London yang dituduh menyajikan daging manusia, yang mengakibatkan pendapatan mereka terpotong setengah. Contoh lain termasuk retailer furnitur yang dituduh terlibat dalam perdagangan anak, yang merusak reputasi mereka meskipun tuduhan tersebut terbukti salah.Q
Bagaimana organisasi dapat melindungi diri dari ancaman informasi?A
Organisasi dapat melindungi diri dari ancaman informasi dengan menerapkan prinsip Zero-Trust, memperbarui protokol HR, meningkatkan sistem autentikasi, dan melatih karyawan untuk skeptis terhadap informasi yang diterima. Ini termasuk pelatihan tentang literasi AI dan cara mengidentifikasi ancaman informasi.Q
Apa peran psikologi manusia dalam ancaman informasi?A
Psikologi manusia berperan penting dalam ancaman informasi karena 88% pelanggaran data disebabkan oleh kesalahan manusia. Penelitian menunjukkan bahwa orang lebih cenderung membagikan informasi yang salah dibandingkan dengan kebenaran, yang membuat mereka rentan terhadap manipulasi.