Courtesy of Axios
Ikhtisar 15 Detik
- Epirus mendapatkan pendanaan besar untuk memperluas produksi senjata energi terarah.
- Sistem Leonidas dapat menjadi solusi efektif untuk menghadapi ancaman drone.
- Israel berencana untuk menerapkan sistem Iron Beam dalam waktu dekat untuk meningkatkan pertahanan udara.
Epirus, sebuah perusahaan yang memproduksi senjata energi terarah, berencana untuk memperluas produksi dan memasuki pasar internasional serta komersial setelah mendapatkan dana sebesar Rp 4.11 triliun ($250 juta) . Senjata ini, yang menggunakan laser dan gelombang mikro, semakin populer di kalangan militer untuk melawan drone dengan cara yang lebih efektif dan murah. Meskipun banyak inisiatif senjata energi terarah sedang dikembangkan, adopsi secara luas masih belum terjadi.
Perusahaan ini membuat alat bernama Leonidas, yang dapat dipasang pada kendaraan tempur seperti Stryker dan dapat menonaktifkan elektronik drone. CEO Epirus, Andy Lowery, mengatakan bahwa cara berpikir dalam pertahanan udara harus berubah dari "satu lawan satu" menjadi "satu lawan banyak". Epirus juga akan membuka pusat simulasi di Oklahoma untuk mendukung pelatihan dalam menghadapi ancaman drone.
Pertanyaan Terkait
Q
Apa yang direncanakan oleh Epirus setelah mendapatkan pendanaan sebesar $250 juta?A
Epirus berencana untuk memperluas produksi senjata energi terarah dan memasuki pasar internasional dan komersial.Q
Apa fungsi dari sistem Leonidas yang dikembangkan oleh Epirus?A
Sistem Leonidas dirancang untuk menargetkan dan menjatuhkan drone dengan menggunakan ledakan energi.Q
Siapa yang memimpin putaran pendanaan terbaru untuk Epirus?A
Putaran pendanaan terbaru untuk Epirus dipimpin oleh 8VC dan Washington Harbour Partners LP.Q
Apa yang akan dibuka oleh Epirus di Oklahoma?A
Epirus akan membuka pusat simulasi yang disebut 'immersive simulation center' di Oklahoma.Q
Apa tujuan dari sistem Iron Beam yang sedang dikembangkan oleh Israel?A
Sistem Iron Beam bertujuan untuk diterapkan dalam waktu satu tahun untuk pertahanan udara.