Courtesy of Forbes
Fintech, atau teknologi keuangan, semakin diperhatikan oleh pemerintah federal, terutama karena banyak perusahaan baru yang mencoba menawarkan layanan perbankan tradisional tanpa lisensi perbankan. Dalam konteks pemilihan presiden dan kongres saat ini, ada tiga area utama yang mungkin mengalami perubahan: Consumer Financial Protection Bureau (CFPB), kemitraan antara fintech dan bank, serta aturan baru CFPB yang mengatur kontrol konsumen atas data perbankan mereka. CFPB, yang dibentuk untuk melindungi konsumen dari praktik yang tidak adil, telah lebih aktif dalam beberapa tahun terakhir, dan jika Kamala Harris terpilih, kemungkinan besar aktivitas CFPB akan terus berlanjut. Sebaliknya, jika Donald Trump menang, aktivitas tersebut mungkin akan melambat.
Kemitraan antara fintech dan bank juga menjadi sorotan, dengan banyak tindakan penegakan hukum yang meningkat dalam dua tahun terakhir. Jika Harris menang, pengawasan ketat kemungkinan akan berlanjut, sementara jika Trump terpilih, tekanan mungkin akan berkurang. Namun, beberapa perubahan dalam peraturan, seperti aturan yang mengharuskan fintech dan bank untuk menyelaraskan akun pelanggan setiap hari, diharapkan tetap berjalan terlepas dari siapa yang menang. Selain itu, aturan baru CFPB yang memberikan konsumen kontrol lebih besar atas data perbankan mereka juga diperkirakan akan tetap ada, karena memiliki daya tarik bagi masyarakat umum.