Courtesy of YahooFinance
Elon Musk baru-baru ini menyatakan bahwa sudah saatnya untuk "menghapus" Consumer Financial Protection Bureau (CFPB), sebuah lembaga yang sering tidak disukai oleh Partai Republik. Ketika Donald Trump bersiap untuk menjabat, banyak yang bertanya-tanya apakah dia akan berusaha membongkar lembaga ini atau hanya mengarahkannya ke arah yang lebih konservatif. Meskipun tidak mungkin CFPB akan ditutup sepenuhnya, banyak yang memperkirakan bahwa lembaga ini akan beroperasi dengan lebih terbatas di masa depan, terutama setelah Kathy Kraninger, mantan kepala CFPB, menyatakan bahwa pendekatan lembaga tersebut akan lebih "tidak aktif" dibandingkan sebelumnya.
Namun, ada kekhawatiran di kalangan advokat konsumen bahwa Trump dapat memperlambat kegiatan CFPB dengan tidak mengisi posisi penting dan menghentikan upaya regulasi. Beberapa orang berpendapat bahwa meskipun ada perubahan di bawah kepemimpinan Trump, CFPB tetap melakukan pengawasan yang serius terhadap industri perbankan. Meskipun ada perbedaan dalam pendekatan, lembaga ini tidak sepenuhnya hilang dan masih berfungsi, meskipun mungkin terlihat berbeda dari sebelumnya.
Pertanyaan Terkait
Q
Apa yang dikatakan Elon Musk tentang CFPB?A
Elon Musk menyatakan bahwa sudah saatnya untuk 'menghapus' CFPB, yang menunjukkan ketidaksukaannya terhadap lembaga tersebut.Q
Siapa yang diharapkan Trump untuk memimpin CFPB?A
Trump diharapkan untuk menunjuk pemimpin baru untuk CFPB, yang dapat mempengaruhi arah lembaga tersebut.Q
Apa yang dikhawatirkan oleh advokat konsumen terkait CFPB?A
Advokat konsumen khawatir bahwa Trump dapat mendorong CFPB untuk tidak aktif dengan menunda upaya regulasi dan penegakan hukum.Q
Bagaimana Mick Mulvaney mempengaruhi CFPB selama masa jabatannya?A
Mick Mulvaney dikenal karena mengurangi tindakan penegakan hukum dan meremehkan keberadaan CFPB selama masa jabatannya.Q
Apa pandangan Eamonn Moran tentang CFPB di bawah Trump?A
Eamonn Moran berpendapat bahwa CFPB tetap memberikan pengawasan yang serius terhadap industri perbankan meskipun di bawah kepemimpinan Trump.