Courtesy of YahooFinance
Ikhtisar 15 Detik
- Permintaan untuk emas meningkat karena ketidakpastian politik.
- Goldman Sachs optimis terhadap harga emas di masa depan.
- Pergerakan dolar AS dan kebijakan suku bunga Federal Reserve sangat mempengaruhi pasar emas.
Harga emas hampir mencapai rekor tertinggi, dipicu oleh peningkatan besar dalam kepemilikan dana yang diperdagangkan di bursa (ETF) yang didukung oleh emas. Pada hari Senin, harga emas diperdagangkan sekitar Rp 48.35 juta ($2,940) per ons, setelah mengalami kenaikan selama delapan minggu berturut-turut. Permintaan akan emas meningkat karena kekhawatiran terhadap kebijakan perdagangan dan geopolitik yang mengganggu dari Presiden AS, Donald Trump. Goldman Sachs bahkan menaikkan target harga emas menjadi Rp 50.98 juta ($3,100) , dengan prediksi bahwa pembelian oleh bank sentral dan pertumbuhan ETF akan menjadi pendorong utama.
Di sisi lain, dolar AS mengalami penurunan, yang biasanya menguntungkan harga emas. Data ekonomi yang dirilis menunjukkan bahwa aktivitas bisnis di AS melambat dan kepercayaan konsumen menurun, sementara ekspektasi inflasi meningkat. Meskipun ada harapan untuk penurunan suku bunga oleh Federal Reserve, para pembuat kebijakan tetap berhati-hati dalam mengambil keputusan lebih lanjut. Saat ini, harga emas spot sedikit berubah di angka Rp 48.28 juta ($2,936) .21 per ons.