Courtesy of Forbes
TikTok, aplikasi berbagi video yang sangat populer, sempat ditutup oleh perusahaan induknya, ByteDance, pada 18 Januari setelah adanya larangan dari pemerintah AS. Namun, hanya dalam waktu kurang dari sehari, TikTok kembali beroperasi. Banyak pengusaha terkenal, seperti MrBeast dan Elon Musk, menunjukkan minat untuk membeli aplikasi ini, tetapi ByteDance tidak berniat untuk menjualnya. Meskipun masa depan TikTok masih tidak pasti, ByteDance menyatakan siap bekerja sama dengan pemerintah AS untuk menemukan solusi jangka panjang agar TikTok tetap ada di negara tersebut.
Selama TikTok tidak dapat diakses, banyak pengguna berbagi video favorit mereka dan membahas pengaruh aplikasi ini terhadap budaya internet di AS. TikTok telah mengubah cara orang berinteraksi secara online, dari teks ke video, dan menjadi platform bagi banyak kreator untuk mengekspresikan diri. Meskipun ada kritik mengenai informasi yang salah dan konten yang berlebihan, banyak pengguna merasa TikTok telah memperluas wawasan mereka. Dengan kembalinya TikTok, masa depan aplikasi ini tetap menjadi tanda tanya, dan jika TikTok menghilang lagi, akan ada kekosongan besar di dunia digital yang sulit diisi oleh aplikasi lain.
Pertanyaan Terkait
Q
Apa yang terjadi pada TikTok pada 18 Januari?A
Pada 18 Januari, TikTok ditutup oleh ByteDance setelah larangan dari AS.Q
Siapa yang tertarik untuk membeli TikTok?A
MrBeast dan Elon Musk adalah beberapa nama besar yang tertarik untuk membeli TikTok.Q
Apa yang dilakukan ByteDance terkait masa depan TikTok?A
ByteDance menyatakan kesediaan untuk bekerja sama dengan Presiden Trump untuk solusi jangka panjang agar TikTok tetap ada di AS.Q
Mengapa Xiaohongshu menjadi alternatif bagi pengguna TikTok?A
Xiaohongshu menjadi alternatif karena pengguna TikTok mencari platform lain setelah larangan tersebut.Q
Apa yang membuat algoritma TikTok berbeda dari aplikasi media sosial lainnya?A
Algoritma TikTok berbeda karena fokus pada penjualan produk kepada pengguna, bukan hanya menjual pengguna kepada pengiklan.