Courtesy of YahooFinance
Ikhtisar 15 Detik
- Arvind Balan mengundurkan diri dari John Wood Group karena kesalahan dalam menyatakan kualifikasinya.
- John Wood Group menghadapi tantangan keuangan yang serius, termasuk proyeksi arus kas negatif.
- Kontroversi terkait kualifikasi juga melibatkan menteri pemerintah Inggris lainnya, menunjukkan masalah yang lebih luas dalam transparansi kualifikasi.
Arvind Balan, kepala keuangan perusahaan John Wood Group yang terdaftar di FTSE 250, mengundurkan diri setelah mengakui bahwa ia salah menyebutkan kualifikasinya. Ia mengklaim dirinya sebagai akuntan terdaftar, padahal sebenarnya ia adalah akuntan bersertifikat. Balan menyebut ini sebagai "kesalahan jujur" dan memutuskan untuk mundur agar tidak mengganggu perusahaan di saat yang penting, terutama setelah harga saham perusahaan anjlok akibat masalah keuangan yang serius.
Kepergian Balan terjadi di tengah masalah yang lebih besar bagi Wood Group, yang sedang berjuang dengan transisi menuju energi bersih dan mengalami kerugian keuangan. Perusahaan ini juga sedang diteliti oleh Deloitte karena ada indikasi bahwa keuntungan dari proyek-proyeknya mungkin telah dinyatakan terlalu tinggi. Wood Group berkomitmen untuk memperbaiki budaya keuangan dan tata kelola mereka setelah menemukan kelemahan yang signifikan.
Pertanyaan Terkait
Q
Siapa yang mengundurkan diri dari John Wood Group?A
Arvind Balan mengundurkan diri dari John Wood Group.Q
Apa kesalahan yang dilakukan Arvind Balan terkait kualifikasinya?A
Arvind Balan salah menyatakan dirinya sebagai akuntan terdaftar padahal ia adalah akuntan bersertifikat.Q
Apa dampak dari pengunduran diri Balan terhadap perusahaan?A
Pengunduran diri Balan terjadi pada saat yang tidak tepat karena perusahaan sedang menghadapi masalah keuangan dan penurunan harga saham.Q
Siapa yang melakukan tinjauan terhadap masalah keuangan di John Wood Group?A
Deloitte melakukan tinjauan terhadap masalah keuangan di John Wood Group.Q
Apa yang ditemukan dalam tinjauan awal oleh Deloitte?A
Tinjauan awal menunjukkan bahwa laba dari divisi proyek mungkin telah dinyatakan berlebihan pada tahun 2023 dan tahun-tahun sebelumnya.