Courtesy of YahooFinance
Ikhtisar 15 Detik
- Produksi minyak Rusia lebih dipengaruhi oleh target OPEC+ daripada sanksi.
- Harga minyak Brent diperkirakan akan meningkat seiring dengan pemulihan posisi pasar.
- Gencatan senjata di Ukraina mungkin tidak berdampak besar pada aliran minyak Rusia.
Goldman Sachs menyatakan bahwa kemungkinan gencatan senjata di Ukraina dan pelonggaran sanksi terhadap Rusia tidak akan secara signifikan meningkatkan aliran minyak Rusia. Mereka percaya bahwa produksi minyak mentah Rusia dibatasi oleh target produksi OPEC+ sebesar 9,0 juta barel per hari, bukan oleh sanksi yang ada. OPEC+ adalah kelompok negara penghasil minyak, termasuk Rusia, yang mengontrol sekitar setengah dari pasokan minyak dunia.
Meskipun ada rencana untuk meningkatkan produksi minyak secara bertahap, Goldman Sachs memperkirakan bahwa OPEC+ mungkin akan menunda rencana tersebut hingga Juli tahun ini. Harga minyak Brent diperkirakan akan naik menjadi Rp 1.30 juta ($79) per barel, sementara saat ini harganya sekitar Rp 1.25 juta ($76) per barel. Rusia, sebagai salah satu pemasok minyak terbesar, memiliki pengaruh besar terhadap pasar dan harga minyak global.
Pertanyaan Terkait
Q
Apa yang dibahas dalam artikel ini?A
Artikel ini membahas potensi gencatan senjata di Ukraina dan dampaknya terhadap sanksi dan produksi minyak Rusia.Q
Mengapa Goldman Sachs percaya bahwa sanksi tidak mempengaruhi volume ekspor minyak Rusia?A
Goldman Sachs percaya bahwa produksi minyak Rusia dibatasi oleh target produksi OPEC+ dan bukan oleh sanksi yang ada.Q
Apa yang diharapkan Goldman Sachs mengenai harga minyak Brent?A
Goldman Sachs mengharapkan harga minyak Brent naik menjadi $79 per barel.Q
Siapa yang menyatakan bahwa OPEC+ tidak mempertimbangkan penundaan dalam peningkatan pasokan minyak?A
Alexander Novak, Wakil Perdana Menteri Rusia, menyatakan bahwa OPEC+ tidak mempertimbangkan penundaan dalam peningkatan pasokan minyak.Q
Apa dampak dari gencatan senjata di Ukraina terhadap pasar minyak global?A
Gencatan senjata di Ukraina dapat mempengaruhi dinamika pasar minyak global, tetapi Goldman Sachs tidak yakin itu akan meningkatkan aliran minyak Rusia secara signifikan.