Courtesy of Reuters
Ikhtisar 15 Detik
- Filipina menghadapi ancaman siber yang signifikan dari aktor asing.
- Pertahanan siber negara telah berhasil mencegah pelanggaran data sejauh ini.
- Disinformasi dan berita palsu menjadi perhatian utama menjelang pemilihan umum di Filipina.
Filipina telah mendeteksi upaya asing untuk mengakses data intelijen, tetapi Menteri Komunikasi dan Informasi Ivan Uy mengatakan bahwa hingga saat ini tidak ada pelanggaran yang tercatat. Upaya pencurian data ini berasal dari berbagai aktor, terutama dari luar negeri, dan meskipun ada ancaman yang terus-menerus, sistem pertahanan siber negara tersebut telah berhasil menahan serangan tersebut. Uy juga menyebutkan bahwa ada ancaman yang sudah "tertidur" di dalam sistem sebelum terungkap oleh upaya keamanan siber pemerintah.
Selain serangan siber, Uy juga mengingatkan tentang meningkatnya penyebaran berita palsu dan deepfake yang dapat memanipulasi opini publik menjelang pemilihan umum di Filipina. Ia menekankan bahwa informasi yang salah dapat menjadi risiko besar bagi demokrasi, karena pemilihan bergantung pada pendapat masyarakat. Pemerintah sedang bekerja untuk memperkuat pertahanan siber dan melawan penyebaran informasi yang menyesatkan.