Ancaman AI yang Muncul untuk Dihadapi pada 2025 dan Seterusnya
Courtesy of Forbes

Rangkuman Berita: Ancaman AI yang Muncul untuk Dihadapi pada 2025 dan Seterusnya

Forbes
Dari Forbes
12 Februari 2025 pukul 17.00 WIB
32 dibaca
Share
Ikhtisar 15 Detik
  • Integrasi AI membawa risiko keamanan siber yang signifikan.
  • Organisasi perlu menerapkan kebijakan tata kelola AI yang kuat.
  • Pendidikan dan pelatihan tentang teknologi AI sangat penting untuk meningkatkan kesadaran akan ancaman.
Etay Maor, seorang ahli strategi keamanan dari Cato Networks, memperingatkan tentang risiko yang muncul seiring dengan integrasi kecerdasan buatan (AI) dalam berbagai sektor seperti kesehatan dan keuangan. Salah satu ancaman utama adalah sistem AI yang dapat mengambil keputusan tanpa pengawasan manusia, yang bisa disalahgunakan oleh penjahat siber untuk menciptakan kode jahat atau melakukan penipuan. Selain itu, ada juga praktik "Shadow AI" di mana karyawan menggunakan alat AI tanpa izin, yang dapat menciptakan celah dalam keamanan organisasi. Penjahat siber juga dapat menggunakan teknologi deepfake untuk meniru suara dan wajah orang lain, yang membuat penipuan semakin sulit dideteksi.
Untuk mengatasi ancaman ini, organisasi perlu menerapkan praktik terbaik seperti menggunakan kerangka kerja untuk memahami ancaman AI, berinvestasi dalam sistem keamanan yang komprehensif, dan melibatkan pengawasan manusia dalam keputusan yang dihasilkan oleh AI. Pendidikan tentang bahaya teknologi AI juga penting untuk meningkatkan kesadaran di kalangan karyawan. Dengan pendekatan yang terencana dan kolaboratif, organisasi dapat mengurangi risiko yang ditimbulkan oleh AI sambil memanfaatkan potensi transformasinya.

Pertanyaan Terkait

Q
Apa itu Agentic AI dan mengapa itu menjadi ancaman?
A
Agentic AI adalah sistem AI yang dapat membuat keputusan tanpa pengawasan manusia, yang dapat menjadi target serangan siber.
Q
Bagaimana Shadow AI dapat menciptakan kerentanan dalam organisasi?
A
Shadow AI terjadi ketika karyawan menggunakan alat AI tanpa persetujuan, yang dapat mengabaikan protokol keamanan dan menciptakan celah.
Q
Apa peran Deepfake dalam serangan siber?
A
Deepfake memungkinkan penyerang untuk membuat simulasi audio dan video yang realistis, yang dapat digunakan untuk penipuan dan serangan phishing.
Q
Apa langkah-langkah yang dapat diambil organisasi untuk mengurangi risiko AI?
A
Organisasi dapat mengadopsi kerangka kerja seperti MITRE ATLAS, berinvestasi dalam sistem keamanan holistik, dan melibatkan pengawasan manusia.
Q
Mengapa penting untuk melibatkan pengawasan manusia dalam keputusan yang dihasilkan oleh AI?
A
Pengawasan manusia penting untuk memastikan bahwa keputusan yang dihasilkan oleh AI diperiksa dan dinilai secara kritis.

Rangkuman Berita Serupa

Mengamankan Investasi AI: Menavigasi Tiga Imperatif KeamananForbes
Teknologi
2 bulan lalu
45 dibaca

Mengamankan Investasi AI: Menavigasi Tiga Imperatif Keamanan

Keadaan Keamanan Siber AI pada Tahun 2025 dan SeterusnyaForbes
Teknologi
3 bulan lalu
149 dibaca

Keadaan Keamanan Siber AI pada Tahun 2025 dan Seterusnya

Membangun Pertahanan Berlapis Terhadap Ancaman AIForbes
Teknologi
3 bulan lalu
166 dibaca

Membangun Pertahanan Berlapis Terhadap Ancaman AI

AI Mengubah Segalanya—Keamanan Siber Tidak TerkecualiForbes
Teknologi
3 bulan lalu
96 dibaca

AI Mengubah Segalanya—Keamanan Siber Tidak Terkecuali

Menaklukkan Ketidakpastian: Membangun Kemampuan Unik untuk Ketahanan yang KuatForbes
Bisnis
3 bulan lalu
61 dibaca

Menaklukkan Ketidakpastian: Membangun Kemampuan Unik untuk Ketahanan yang Kuat

AI dan Keamanan Siber: Kebaikan, Keburukan, dan Masa DepanForbes
Teknologi
4 bulan lalu
126 dibaca

AI dan Keamanan Siber: Kebaikan, Keburukan, dan Masa Depan