Courtesy of Forbes
Kemoterapi adalah salah satu metode pengobatan kanker yang telah digunakan selama beberapa dekade. Salah satu jenis kemoterapi yang umum adalah fluorouracil (5-FU) dan capecitabine (CAPE), yang dapat berbahaya bagi sebagian orang yang memiliki perubahan genetik pada gen DPYD. Sekitar 2-3% orang yang memiliki varian gen ini dapat mengalami efek samping fatal jika mereka mengonsumsi obat tersebut. Gen DPYD berfungsi untuk memproduksi enzim yang membantu tubuh memecah dan mengeluarkan obat-obatan ini. Namun, hingga 8% orang memiliki varian yang mengurangi fungsi gen ini, sehingga meningkatkan risiko efek samping berbahaya.
Di beberapa negara, seperti Inggris dan Uni Eropa, pengujian genetik DPYD sebelum pengobatan telah dianjurkan untuk mengurangi risiko tersebut. Namun, di Amerika Serikat, meskipun ada peringatan dari FDA, hanya sedikit dokter yang melakukan pengujian ini sebelum meresepkan obat. Ada berbagai tantangan dalam penerapan pengujian genetik, termasuk kompleksitas pengujian dan kurangnya pemahaman di kalangan dokter. Oleh karena itu, penting bagi pasien kanker untuk bertanya kepada tim medis mereka tentang pengujian genetik yang dapat membantu menentukan dosis obat yang lebih aman dan efektif.