Courtesy of Forbes
Ikhtisar 15 Detik
- Kebocoran data Cisco bukanlah peretasan baru, tetapi berasal dari insiden lama.
- Kelompok ransomware terus mengubah nama mereka untuk menghindari deteksi.
- Pentingnya menerapkan langkah-langkah keamanan siber yang kuat untuk melindungi data sensitif.
Cisco dilaporkan mengalami kebocoran data, di mana penyerang mencuri informasi penting dari jaringan internal mereka dan membagikannya secara online. Kebocoran ini terungkap ketika kelompok ransomware bernama Kraken mempublikasikan data yang dicuri di blog gelap mereka. Namun, Cisco menjelaskan bahwa kebocoran ini berasal dari insiden lama yang terjadi pada Mei 2022, bukan serangan baru. Data yang bocor termasuk nama pengguna dan kata sandi yang dapat digunakan oleh penjahat siber untuk mengakses jaringan Cisco dan mencuri informasi sensitif.
Baca juga: Spion Garam Typhoon China Masih Meretas Telekomunikasi—Sekarang dengan Mengeksploitasi Router Cisco
Meskipun Cisco tidak mengalami pelanggaran baru, insiden ini menunjukkan betapa umum dan berbahayanya serangan berbasis kredensial saat ini. Para ahli menyarankan agar semua orang, termasuk perusahaan, menerapkan langkah-langkah keamanan siber yang kuat, seperti mengganti kata sandi secara berkala, menggunakan autentikasi multi-faktor, dan mengontrol akses ke data. Meskipun Cisco tidak baru saja diserang, penting untuk tetap waspada dan memastikan bahwa langkah-langkah keamanan dasar sudah diterapkan untuk melindungi data.
Pertanyaan Terkait
Q
Apa yang terjadi dengan Cisco baru-baru ini?A
Cisco dilaporkan mengalami peretasan, dengan kredensial dicuri dari jaringan internal mereka.Q
Apa yang dilakukan kelompok ransomware Kraken?A
Kelompok ransomware Kraken mengklaim telah mempublikasikan data yang bocor dari Cisco di blog web gelap mereka.Q
Mengapa kebocoran data Cisco menjadi perhatian?A
Kebocoran data Cisco menjadi perhatian karena dapat memungkinkan peretas untuk mengakses dan mencuri data sensitif.Q
Apa rekomendasi untuk meningkatkan keamanan siber?A
Rekomendasi untuk meningkatkan keamanan siber termasuk mengganti kata sandi secara berkala dan menggunakan otentikasi multi-faktor.Q
Siapa yang memberikan wawasan tentang risiko kebocoran data?A
Jamie Akhtar, CEO CyberSmart, memberikan wawasan tentang risiko yang dihadapi akibat kebocoran data.