Courtesy of YahooFinance
Ikhtisar 15 Detik
- Ishiba berhasil membangun hubungan yang baik dengan Trump.
- Jepang berkomitmen untuk meningkatkan investasi di AS dan membeli lebih banyak energi.
- Keamanan dan kerjasama dalam menghadapi China menjadi fokus utama dalam pertemuan tersebut.
Perdana Menteri Jepang, Shigeru Ishiba, mengadakan pertemuan puncak pertamanya dengan Presiden AS, Donald Trump, di tengah kekhawatiran bahwa Jepang mungkin menjadi target berikutnya setelah Kanada terkait tarif perdagangan. Namun, Ishiba berhasil menjalin hubungan baik dengan Trump dan menghindari tuntutan baru dari presiden AS tersebut. Dalam pertemuan itu, Ishiba berjanji untuk membeli lebih banyak energi dari AS dan meningkatkan investasi di negara tersebut, yang diharapkan dapat menciptakan lebih banyak lapangan kerja.
Ishiba juga menekankan pentingnya kerjasama antara Jepang dan AS dalam menghadapi kekuatan militer China yang semakin meningkat. Kedua pemimpin menegaskan komitmen AS untuk mempertahankan Jepang dalam perjanjian keamanan mereka. Meskipun Trump mengisyaratkan kemungkinan tarif baru jika Jepang terus memiliki surplus perdagangan, Ishiba tetap tenang dan diplomatis dalam menjawab pertanyaan tersebut. Pertemuan ini dianggap sukses dan memberikan panduan bagi negara lain dalam berurusan dengan kebijakan Trump.
Pertanyaan Terkait
Q
Siapa Shigeru Ishiba?A
Shigeru Ishiba adalah Perdana Menteri Jepang yang baru menjabat.Q
Apa tujuan utama kunjungan Ishiba ke AS?A
Tujuan utama kunjungan Ishiba ke AS adalah untuk memperkuat hubungan bilateral dan menghindari tuntutan baru dari Trump.Q
Bagaimana hubungan Jepang dengan AS di bawah kepemimpinan Trump?A
Hubungan Jepang dengan AS di bawah kepemimpinan Trump bersifat transaksional, dengan fokus pada investasi dan kerjasama energi.Q
Apa yang dijanjikan Jepang dalam hal investasi energi?A
Jepang berjanji untuk membeli lebih banyak LNG dari AS dan berinvestasi di sektor energi.Q
Apa yang dibahas mengenai tarif selama pertemuan tersebut?A
Selama pertemuan, tarif menjadi topik yang dibahas, dengan Trump menyatakan kekhawatirannya tentang surplus perdagangan Jepang.