Courtesy of YahooFinance
Wells Fargo, sebuah bank besar di Amerika Serikat, sedang menunggu keputusan dari Federal Reserve mengenai pencabutan batasan aset yang telah diterapkan selama tujuh tahun. Batasan ini membuat bank tersebut kehilangan lebih dari Rp 592.02 triliun ($36 miliar) dalam keuntungan karena mereka tidak bisa tumbuh dan bersaing dengan bank lain. CEO Wells Fargo, Charlie Scharf, berharap bisa memperluas operasi perdagangan dan meningkatkan jumlah simpanan serta pinjaman yang mereka tawarkan. Karyawan di dalam bank juga merasa bahwa pencabutan batasan ini akan membantu meningkatkan semangat kerja dan interaksi dengan klien.
Batasan aset ini diberlakukan setelah Wells Fargo terlibat dalam skandal pembukaan akun tanpa izin pelanggan pada tahun 2016. Sejak saat itu, bank ini harus melakukan perbaikan besar-besaran dalam manajemen risiko dan pengawasan. Meskipun ada harapan bahwa batasan ini akan segera dicabut, banyak yang skeptis karena prosesnya yang panjang dan rumit. Para analis dan investor kini menunggu dengan penuh harapan, tetapi mereka juga ingat bahwa prediksi sebelumnya tentang pencabutan batasan ini sering kali tidak akurat.
Pertanyaan Terkait
Q
Apa yang terjadi dengan Wells Fargo terkait dengan batasan aset?A
Wells Fargo menghadapi batasan aset yang diberlakukan oleh Federal Reserve selama tujuh tahun, yang menghambat pertumbuhannya.Q
Siapa CEO Wells Fargo saat ini dan apa yang ingin dicapainya?A
CEO Wells Fargo saat ini adalah Charlie Scharf, yang ingin meningkatkan operasi perdagangan dan memperbaiki sistem pengawasan.Q
Mengapa Federal Reserve memberlakukan batasan aset pada Wells Fargo?A
Federal Reserve memberlakukan batasan aset pada Wells Fargo sebagai respons terhadap skandal pembukaan akun tanpa izin pelanggan.Q
Apa dampak dari batasan aset terhadap keuntungan Wells Fargo?A
Batasan aset telah menyebabkan Wells Fargo kehilangan lebih dari $36 miliar dalam keuntungan yang seharusnya didapat.Q
Siapa yang menjadi kritikus utama terhadap bank besar seperti Wells Fargo?A
Elizabeth Warren adalah salah satu kritikus utama yang mendorong regulasi lebih ketat terhadap bank besar.