Courtesy of Wired
Saat ini, virus flu burung H5N1 sedang menyebar di antara unggas dan ternak susu di Amerika Serikat, termasuk di Georgia yang baru-baru ini mendeteksi virus ini di peternakan unggas komersial. Untuk mencegah penyebaran lebih lanjut, Georgia menghentikan semua penjualan unggas. Harga telur juga melonjak tinggi, dan ada laporan tentang 67 kasus flu burung pada manusia, meskipun sebagian besar hanya mengalami gejala ringan. Namun, satu orang di Louisiana meninggal setelah terinfeksi flu burung parah. Meskipun ada vaksin H5N1 untuk manusia, pemerintah belum mendistribusikannya secara luas karena risiko penularan saat ini dianggap rendah.
Para ahli kesehatan menyarankan agar fokus utama saat ini adalah melindungi pekerja pertanian dengan memberikan alat pelindung diri dan edukasi tentang cara menghindari kontak dengan unggas yang sakit. Vaksin untuk hewan, terutama sapi perah, juga sedang dikembangkan untuk mencegah penularan ke manusia. Meskipun ada kekhawatiran tentang vaksinasi yang terlalu cepat, para peneliti berusaha untuk mengendalikan virus ini agar tidak menyebar lebih jauh.
Pertanyaan Terkait
Q
Apa yang terjadi di Georgia terkait dengan influenza burung?A
Georgia mendeteksi virus influenza burung dalam populasi unggas komersial dan menghentikan semua penjualan unggas untuk mencegah penyebaran lebih lanjut.Q
Berapa banyak kasus manusia yang dilaporkan terkait H5N1 di AS?A
Ada setidaknya 67 kasus manusia yang dilaporkan terkait H5N1 di AS, dengan sebagian besar kasus menyebabkan penyakit ringan.Q
Mengapa vaksin H5N1 belum diterapkan secara luas?A
Vaksin H5N1 belum diterapkan secara luas karena risiko saat ini dianggap rendah dan ada keraguan dari pejabat kesehatan untuk melakukannya.Q
Apa yang dikatakan William Schaffner tentang vaksinasi untuk manusia?A
William Schaffner menyatakan bahwa saat ini tidak ada kebutuhan mendesak untuk vaksinasi manusia terhadap H5N1.Q
Siapa yang sedang mengembangkan vaksin H5N1 untuk sapi?A
Mahesh Kumar dari Zoetis sedang mengembangkan vaksin H5N1 untuk sapi.